Pencairan Anggaran Seret, Jokowi Telepon Menteri Keuangan


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengeluhkan realisasi belanja pemerintah pusat dan daerah yang tercatat masih rendah. Padahal, sisa waktu tahun ini hanya tinggal tiga minggu lagi.

Jokowi mengungkapkan realisasi belanja pemerintah daerah baru mencapai 64% per akhir November 2023. Mantan walikota Solo ini juga menyinggung realisasi belanja pemerintah pusat hanya mencapai 76%. Akibat data ini, Jokowi mengaku dirinya menghubungi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

“Menteri Keuangan saya telepon. Hal-hal seperti ini hampir setiap hari selalu saya ikuti dan saya telepon tapi gak telepon pak Gubernur nanti intervensi. Menteri Keuangan saya telepon ini kondisinya seperti apa,” papar Jokowi, dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), Rabu (29/11/2023).

Dia pun mengajak seluruh perbankan harus prudent atau berhati-hati. Namun, dia berpesan agar kredit perbankan dapat didorong lagi, terutama bagi UMKM.

Data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan saldo kas pemerintah masih cukup tinggi per Oktober 2023. Hal ini terungkap dalam rilis APBN Kita, Jumat (24/11/2023). Dengan besarnya saldo ini, Kemenkeu menilai perlu percepatan belanja dan investasi saldo kas masih relatif tinggi, meski saldo per akhir Oktober turun Rp64,37 triliun dibanding bulan September 2023.

“Saldo Kas per 31 Oktober 2023 Sebesar Rp524,59 triliun. Saldo Kas pada akhir Oktober turun Rp64,37 triliun dari akhir September 2023,” papar Kemenkeu.

Ini artinya operasi APBN pada bulan Oktober seperti bulan sebelumnya, yakni telah melanjutkan ekspansi. Jika dijabarkan dari saldo tersebut, saldo rupiah sebesar Rp 265,73 triliun dan dolar AS sebesar Rp 258,87 triliun. Dari perhitungan Kemenkeu, sisa kebutuhan saldo dalam dolar AS sampai akhir tahun mencapai US$ 1,2 miliar.

“Ekses USD ini akan kita jadikan buffer kebutuhan likuiditas sampai dengan akhir tahun,” tegas Kemenkeu. Sementara itu, saldo Kas per 21 November 2023 sebesar Rp602,80 triliun, dengan jumlah valas USD sebesar US$ 19,8 miliar.

“Peningkatan valas USD ini a.l. karena masuknya uang dari global sukuk di tanggal 15 November 2023 sebesar US$ 2 miliar dan pinjaman program dari World Bank sebesar US$ 1 miliar di tanggal 9 November,” papar Kemenkeu.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Dunia 2024 Diramal Makin Kacau, Asing Bisa Kabur dari RI!

(haa/haa)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts