Penyaluran KUR Dinilai Lamban, Ini Penjelasan BRI

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mengklarifikasi terhadap isu penyaluran pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dinilai lamban. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, terkait KUR sendiri bukan hanya kebijakan dari bank penyalur melainkan ada kebijakan pemerintah.

Read More

“Ada perlambatan karena adanya regulasi yang masih dalam prses. Kalau jalan duluan kita kena semprit, kalau nggak jalan nanti ada opini,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (27/4).

Sunarso menjelaskan, pemerintah juga terlibat dalam kebijakan penyaluran KUR sendiri. Hal itu terkait dengan penentuan bunga dan subsidi yang diberikan melalui APBN. Bunga KUR yanh sebesarnya sebesar 16%, namun, pemerintah memberikan subsidi sebesar 10%, sehingga masyarakat hanya dikenakan bunga 6% saja

“Kenapa lamban, karena acuannya bunganya, kita kan nggak tau kita berikan kredit janji ke nasabah bayar bunga 6% kalau subsidinya ga cukup gimana,” jelasnya.

Sunarso mengungkapkan, untuk realisasi penyaluran KUR hingga kuartal pertama tahun ini, BRI sendiri sudah menyalurkan 61% dari total KUR penugasan yang diamanatkan kepada bank Himbara

“Sekarang resalisasi KUR sampai kuartal I-2023 KUR secara nasional sudah direalisasi Rp 25 triliun. Dan konntri BRI Rp 14,98 triliun atau 61% dari total KUR seluruh bank nasional kepada rakyat. 60% nya BRI. Kita intinya sudah jalan 61% porsi BRI,” ungkapnya.

“Kalau ada perlambatan secara nasional kita bereskan, mungkin ada aturannta, kita patuh ke aturan dan pemerintah jangan bikin opini,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bos BRI Ungkap Alasan Buyback Saham Rp 1,5 T

(rob/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts