Saham BRI Cetak Rekor Lagi di Rp 6.300, Kapitalisasi Dekati Rp 1.000 T


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten perbankan berkapitalisasi pasar terbesar kedua di Indonesia yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ditutup melesat dan kembali mencetak rekor tertinggi barunya pada perdagangan Selasa (20/2/2024).

Hingga akhir perdagangan hari ini, saham BBRI melonjak 3,28% ke posisi harga Rp 6.300/unit. Pada posisi BBRI per akhir perdaganga hari ini menjadi rekor tertinggi barunya (all time high/ATH). Adapun terakhir BBRI mencetak ATH yakni pada perdagangan Jumat pekan lalu di Rp 6.150/unit.

Saham BBRI pada hari ini ditransaksikan sebanyak 18.515 kali dengan volume sebesar 160,87 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 1 triliun. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 954,82 triliun.

Bahkan, saham BBRI pada hari ini menjadi penopang terbesar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir perdagangan yakni mencapai 23,6 indeks poin.

Hingga kini, investor masih tertarik mengoleksi saham BBRI meski kemarin sempat melemah. Hal ini juga karena investor masih menyambut baik dari kinerja keuangan perseroan yang berhasil mencatatkan rekor.

BBRI kembali memecah rekor dengan mencatatkan laba bersih tahun berjalan secara konsolidasian sebesar Rp 60,2 triliun sepanjang tahun 2023. Perolehan tersebut tumbuh 17,54% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari perolehan tahun 2022 sebesar Rp 51,40 triliun.

Pencapaian tersebut tidak terlepas dari penyaluran kredit BRI yang tercatat sebesar Rp 1.266,4 triliun, tumbuh 11,2% yoy pada periode Desember 2023. Dari jumlah tersebut, kredit UMKM tercatat sebesar Rp 1.068 triliun, atau menyumbang komposisi sebesar 84,4%.

Kualitas kredit pun terjaga dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross sebesar 3,12% dan NPL net sebesar 0,76% per Desember 2023. BRI juga mencatatkan NPL coverage sebesar 229,09%.

Pada penghimpunan dana, BRI berhasil mencatatkan total dana pihak ketiga sebesar Rp1.358,3 triliun, tumbuh 3,9% yoy. Komposisi dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) sebesar 64,4%.

Dengan begitu, rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) BRI sebesar 84,2% per akhir tahun 2023.

Aset BRI pun tercatat meningkat 5,3% menjadi Rp1.965 triliun pada akhir tahun 2023.

Tak hanya itu saja, investor saat ini masih menanti pembagian dividen BBRI untuk Tahun Buku 2023. Apalagi, kinerja keuangan BBRI yang mencetak rekor pada tahun lalu membuat investor semakin tertarik untuk memburu dividen BBRI.

Pada Maret mendatang, beberapa saham perbankan raksasa akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), termasuk BBRI, di mana dalam RUPST ini pastinya akan dijelaskan terkait kebijakan dividen.

BBRI akan menyelenggarakan RUPST pada Jumat, 1 Maret 2024 yang akan digelar di Kantor Pusat BBRI dan dimulai pada pukul 14.00 WIB.

BBRI akan berpotensi membagikan dividen sebesar Rp 304 per lembar saham dari Tahun Buku 2023.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Saham BBRI Merangkak Naik, Sejak Senin Melonjak 4% Lebih

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts