Saham Kesehatan Ambrol Pasca-euforia UU Kesehatan Usai

Jakarta, CNBC Indonesia – Sektor kesehatan mengalami koreksi hingga 0,40% pada perdagangan sesi I Senin (17/7/2023) setelah beberapa hari lalu naik. 

Read More

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, meski menuai pro dan kontra, pasar merespons positif pengesahan Omnibus Law Kesehatan. Akan tetapi ternyata kenaikan saham-saham terkait hanya sementara, mengingat efek dari UU tersebut akan terlihat 3-4 tahun ke depan. 

Hingga perdagangan sesi kedua pukul 14.20 Senin (17/7/2023), dari 12 saham nampak sembilan masih terkoreksi, satu berhasil menguat dan dua lainnya stagnan.


Adapun Omnibus Law Kesehatan mengubah beberapa hal yang terncantum dalam undang-undang sebelumnya. Berikut perubahan yang dilakukan: 


RUU Kesehatan akan menjadi awal baru membangun kembali sistem kesehatan yang tangguh di seluruh Indonesia. Tidak terkecuali di daerah terpencil, tertinggal, di perbatasan, maupun kepulauan. Pengesahan UU ini diharapkan dapat meningkatkan akses, kualitas, dan keadilan pelayanan kesehatan di Indonesia.

Dari emiten sendiri, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) sedang melakukan ekspansi bisnis dengan menghadirkan 20 cabang baru secara serentak di sejumlah 14 kota di Indonesia dari wilayah Timur hingga Barat. 

Kemudian emiten alat kesehatan lainnya, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) telah mengakuisisi 75% saham PT Kencana Pilar Mandiri (KPM) senilai Rp1,5 miliar. Hal ini sebagai upaya Perseroan untuk mengembangkan implementasi strategi-strategi dalam pencapaian target sepanjang 2023. Melalui akuisisi KPM, perusahaan distribusi alat kesehatan, cakupan dan kapasitas bisnis perseroan akan makin luas.

Perseroan berusaha memperkuat visinya menjadi perusahaan penyedia peralatan kesehatan, perangkat medis, serta produk farmasi berteknologi tinggi yang dinamis, konsisten, berkelanjutan dan terus berkomitmen untuk melayani pelanggan dengan servis terbaik.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Laba Meningkat 143%, Begini Prospek Saham PEHA

(saw)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts