Saham RS Mayapada (SRAJ) Disuspensi Bursa Efek Indonesia, Kenapa?


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menghentikan sementara perdagangan saham (suspensi) emiten Rumah Sakit (RS) grup Mayapada, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) pada hari ini, tanggal 16 Februari 2024. Padahal BEI telah membuka saham SRAJ pada tanggal 13 Februari lalu.

Mengutip keterbukaan informasi BEI, penghentian sementara perdagangan saham SRAJ karena terjadinya peningkatan harga kumulatif.

“Sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I perdagangan tanggal 16 Februari 2024 sampai dengan pengumuman bursa lebih lanjut,” tulis manajemen BEI, Kamis (16/2).

Sebagai informasi, kenaikan saham SRAJ terjadi di tengah perseroan yang berencana melanjutkan proyek pembangunan rumah sakit baru di IKN. Pada tahun depan, SRAJ berencana membangun dua rumah sakit baru dengan total investasi mencapai RP 1 triliun.

Khusus untuk rumah sakit di IKN, telah dilaksanakan peletakan batu pertama atau groundbreaking pada November 2023 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Adapun rumah sakit ini menjadi rumah sakit kedua yang dibangun di IKN. Nantinya, rumah sakit ini akan menjadi rumah sakit hijau untuk mendukung pembangunan IKN sebagai ibu kota negara pertama di dunia yang mengusung konsep forest city.

Sebelumnya, investasi RS Mayapada ini juga telah disinggung oleh calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua yakni Gibran Rakabuming Raka.

Gibran pun menyebut bahwa saat ini sudah ada beberapa investor yang sudah masuk. Ia bahkan menyebut nama dua grup Taipan Besar yakni Agung Sedayu dan Mayapada.

“Untuk menanggapi Prof Mahfud, setelah pulang debat mungkin bisa di Google, sudah banyak yang masuk, Mayapada, Agung Sedayu dan nanti akan tambah lagi, mungkin setelah Pilpres karena mereka pasti akan wait and see akan melihat stabilisatas politik di Indonesia, terima kasih Prof,” kata Gibran dalam Debat Cawapres, di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Sebagai informasi, saat ini sudah ada beberapa investor yang sudah masuk ke IKN, salah satunya dilakukan oleh PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF).

IIF mengatakan pihaknya telah menandatangani Memorandum of Understandings (MoU) dengan PT Bina Karya (Persero) pada Kamis, 9 November 2023. Ruang lingkup kerjasamanya meliputi pendanaan, perencanaan, pembangunan, pengembangan pengoperasian dan komersialisasi wilayah IKN.

IIF juga telah mengamankan MoU dengan rumah sakit milik Grup Tahir, yakni SRAJ melalui bisnis Mayapada Healthcare Group. IIF memberi fasilitas pendanaan berjangka sebesar Rp 500 miliar pada Rabu (27/9/2023) lalu.

Pendanaan tersebut salah satunya digunakan untuk pembangunan rumah sakit kedua yang akan dibangun di IKN, yaitu Rumah Sakit Mayapada Hospital Nusantara.

Mengutip RTI, saham SRAJ meroket 255,47% dalam sebulan dan naik 42,19% dalam sepekan terakhir. Saat ini kapitalisasi pasar saham SRAJ mencapai Rp 10,92 triliun

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Harga Saham Anjlok, BEI Pelitoti Saham Emiten RS Mayapada

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts