Sedang Lelah, Mampukah IHSG Happy Weekend Hari Ini?

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melorot pada perdagangan Kamis (31/8/2023), setelah selama tiga hari terakhir ditutup di zona hijau.

IHSG ditutup melemah 0,19% ke posisi 6.953,26. Meski melemah, tetapi IHSG masih mampu bertahan di level psikologis 6.900.

Read More

Beberapa sektor menjadi pemberat IHSG pada Kamis, yakni sektor kesehatan yang mencapai 1,75%, sektor infrastruktur sebesar 1,72%, sektor konsumer non-primer sebesar 1,19%, dan sektor industri sebesar 1,16%.

Selain itu, beberapa saham juga menjadi pemberat IHSG. Saham telekomunikasi BUMN yakni PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menjadi pemberat terbesar IHSG pada Kamis, yakni mencapai 9,9 indeks poin.

IHSG gagal mempertahankan penguatannya yang terbentuk selama tiga hari beruntun. Aksi profit taking investor pun tak terelakkan dan membuat indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut akhirnya bergerak di zona merah pada sesi I Kamis.

Selain itu, IHSG yang melemah terjadi di tengah sentimen yang cenderung positif dari global, di mana ada tanda bahwa tenaga kerja di Amerika Serikat (AS) mulai mendingin dan perekonomian Negeri Paman Sam mulai melandai.

Data tenaga kerja mulai mendingin setelah dirilisnya data penambahan lapangan kerja versi Automatic Data Processing Inc. (ADP).

ADP mengatakan bahwa pengusaha swasta menambah 177.000 pekerjaan pada Agustus. Jumlah tersebut jauh di bawah angka revisi pada Juli yaitu 371.000. Itu juga meleset dari perkiraan Dow Jones sebesar 200.000.

Sementara itu, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tahunan AS direvisi turun menjadi 2,1%, dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,4%. Ini adalah hari kedua investor memandang data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan sebagai kabar baik bagi saham.

Hasil rilis data ekonomi AS yang mengecewakan seharusnya menjadi sentimen positif bagi bursa global, termasuk di Indonesia. Namun, karena IHSG sudah menguat selama tiga hari beruntun, maka investor mulai kembali merealisasikan keuntungannya.

Ekonomi AS yang lesu juga memberikan investor sebuah harapan bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan melunak soal suku bunga acuan.

Perangkat CME Fedwatch menunjukkan 90% investor yakin The Fed akan menahan suku bunga acuan di 5,25%-5,5% dalam pertemuan September.

Sementara dari dalam negeri, pelaku pasar menunggu data inflasi periode Agustus yang akan diumumkan Jumat.

Inflasi Agustus 2023 diperkirakan meningkat secara tahunan, sementara secara bulanan melandai setelah berlari kencang pada bulan lau. Sebagai catatan, inflasi pada Juli tercatat 3,08% (year-on-year/yoy) dan 0,21% (month-to-month/mtm).

Selain data inflasi Agustus, pasar juga menanti rilis data aktivitas manufaktur periode Agustus 2023. Aktivitas manufaktur yang tergambarkan pada Purchasing Manager’s Index (PMI) versi S&P Global diprediksi masih tetap berada di zona ekspansi selama 25 bulan berturut-turut di angka 53.

Analisis Teknikal




Foto: Teknikal
Teknikal

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada Kamis, IHSG membentuk candle spinning top, yang mengindikasikan keragu-raguan investor. IHSG masih belum mampu mendekati level psikologis 7.000.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI turu ke 60,53.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD berada di atas garis sinyal dengan kecenderungan menyempit.

Hari ini, IHSG berpotensi menguji support terdekat di 6.940 sebelum menentukan arah selanjutnya. Level resitance terdekat untuk IHSG berkisar di level psikologis 7.000.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


IHSG Tatap Level Psikologis 7.000 di Sesi II, Sanggup?

(trp/trp)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts