Sempat Tertekan, Harga Emas Bakal Pesta Pora Pekan Ini?

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas dunia pada perdagangan Akhir pekan lalu Jumat (21/4/2023) berakhir terkoreksi 1,1% ke posisi US$ 1.982,89 per troy ons. Harga ini membawa emas makin menjauhi level US$ 2.000.

Read More

Dalam sepekan, harga emas melemah 1,01% secara point to point. Pelemahan dalam sepekan tersebut adalah yang terburuk dalam delapan minggu atau dua bulan terakhir. Emas hanya melemah 0,25% pada pekan lalu dan bahkan terbang 2,04% sepekan pada dua minggu sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (24/4/2023) pukul 06:00 WIB, harga emas dunia terpantau mengalami kenaikan. Hanya naik tipis 0.04% ke posisi US$ 1.983,27 per troy ons.



Meski mengalami penguatan, akhir-akhir ini sang logam mulia terpantau menjauhi level tertingginya di US$ 2.000. Ini dipicu oleh pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) terus memberi sinyal kebijakan hawkish ke depan dan setelah rilis data manufaktur AS masih melaju kencang.

Emas telah turun sekitar 1,2% sepanjang minggu ini, tertekan oleh kenaikan dolar secara keseluruhan, yang membuat emas batangan lebih mahal untuk pembeli di luar negeri.

Pejabat Fed mengungkapkan bahwa inflasi tetap “jauh di atas” target 2% bank sentral. Gubernur Fed Michelle Bowman menegaskan kembali bahwa lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menjinakkan inflasi.

Sementara kenaikan suku bunga pada awalnya akan mengurangi daya tarik emas, jeda akhirnya akan mengirim emas ke level tertinggi sepanjang masa baru-baru ini.

“The Fed memiliki titik puncak di mana mereka tidak bisa pergi. lagi pada tingkat tanpa melakukan kerusakan yang signifikan terhadap perekonomian.” Ungkap kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures dikutip CNBC International.

Emas juga tertekan oleh survei S&P Global yang menunjukkan aktivitas bisnis AS melaju ke level tertinggi 11 bulan pada bulan April, yang bertentangan dengan tanda-tanda yang berkembang bahwa suku bunga yang lebih tinggi menurunkan permintaan.

Pasar sekarang melihat peluang 89% dari kenaikan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan Fed 2-3 Mei. Kenaikan suku bunga meningkatkan biaya peluang memegang emas tanpa bunga.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Harga Emas ‘Ogah-ogahan’ Naik, Kapan Bisa Ngegas Lagi?

(aum/aum)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts