Sri Mulyani Happy! Ekonomi RI 8 Kuartal Bakal di Atas 5%

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023 masih akan tumbuh di atas 5%. Dengan demikian, selama 8 bulan berturut-turut ekonomi Indonesia akan tumbuh di atas 5% menjadi salah satu yang tertinggi di negara G20.

Read More

“Outlook tadi saya sudah sampaikan keseluruhan tahun pertumbuhan terjaga di 5% atau di atasnya, kita optimistis juga di kuartal III,” kata Sri Mulyani saar konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan di Gedung BI, Jakarta, Jumat (3/11/2023).

Ia mengungkapkan, keyakinan ini ditopang oleh terjaganya tingkat konsumsi masyarakat tercermin dari indeks keyakinan konsumen yang masih tinggi. Berdasarkan surveu Bank Indonesia, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September 2023 masih terjaga dalam zona optimis atau di atas 100, yakni pada level 121,7.

Di sisi lain, ia menekankan, tekanan inflasi juga masih terkendali, menggambarkan daya beli masyarakat yang tak terganggu. Hingga akhir kuartal III atau September 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi indeks harga konsumen (IHK) sebesar 2,28% atau masih dalam rentang target pemerintah dan Bank Indonesia tahun ini di level 2-4%.

“Dan belanja pemerintah juga mulai akselerasi hingga kuartal IV. Meningkat cukup tinggi termasuk untuk penyelenggaraan Pemilu 2024 dan penyelesaian PSN di 2023. Jadi ini diperkirakan beri ekspansi terhadapa sisi permintaan,” tegasnya.

Dengan demikian, Sri Mulyani mengatakan, hingga keseluruhan tahun pun pertumbuhan ekonomi akan mampu tumbuh di level 5,1%. Meskipun dari sisi kinerja ekspor akan melambat dipengaruhi melemahnya perekonomian global.

“Sebagaimana dialami oleh banyak negara, aktivitas ekspor mengalami penurunan sejalan dengan pelemahan ekonomi global. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi nasional ke depan diprakirakan masih tetap kuat. Pertumbuhan ekonomi tahun 2023 diprakirakan berada di level 5,1%,” ungkapnya.

Gubernur BI Perry Warjiyo sebelumnya juga sudah memperkirakan bahwa Pertumbuhan ekonomi di atas 5% masih akan terjadi pada kuartal III-2023. Ia memperkirakan besaran pertumbuhannya akan mencapai 5,15%, sedikit di bawah realisasi pertumbuhan kuartal II sebesar 5,17%.

Perry mengemukakan pertumbuhan ini akan ditopang oleh konsumsi domestik atau rumah tangga. Selain itu, juga akan ditopang sektor perdagangan, logistik, akomodasi, dan sektor jasa.

“Sektor yang mendorong pertumbuhan ekonomi umumnya perdagangan, logistik, akomodasi dan sektor jasa. Itu saja sudah 45% dari pertumbuhan ekonomi RI,” kata Perry.

BI pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 4,7-5,5% pada 2023. Pada tahun depan di kisaran 4,9-5,7% dengan titik tengah 5,2% sesuai asumsi makro pemerintah.

“Kami dukung asumsi pemerintah 5,2%,” ujar Perry, sambil mengungkapkan sumber pertumbuhannya yaitu konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah, khususnya nonbangunan.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Sri Mulyani: Dunia Sedang Tidak Baik-baik Saja

(mij/mij)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts