Tak Awasi Transaksi Klien, JPMorgan Kena Denda Rp5,44 Triliun


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Regulator federal Amerika Serikat (AS) mendenda raksasa bank JPMorgan Chase sekitar US$350 juta (Rp5,46 triliun) pada hari Kamis waktu setempat, karena gagal memantau dengan baik miliaran perdagangan yang telah dilakukan bank sejak 2019.

Bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) mengatakan JPMorgan tidak cukup mengawasi aktivitas perdagangan dan pemesanan melalui bank dan unit investasi perusahaan di 30 bursa dan tempat perdagangan lainnya. Aktivitas perdagangan yang dimaksud itu adalah yang dilakukan JPMorgan untuk perusahaan dan klien.

Regulator dan penegak hukum mengharuskan bank terbesar AS itu untuk mengawasi dan mencatat klien dan perdagangan sebagai front line dalam kebijakan pasar dan untuk memastikan risiko mereka terkendali. Bank juga diharuskan untuk menandai aktivitas mencurigakan dan menyerahkan dokumen kepada penyelidik, jika diminta.

JPMorgan setuju untuk membayar denda gabungan sebesar US$348,2 juta (Rp5,44 triliun) kepada regulator di The Fed dan Kantor Pengawas Keuangan Mata Uang, tanpa mengakui atau menyangkal tuduhan tersebut.

“Upaya perbaikan tertentu telah dilakukan dan upaya perbaikan lainnya sedang dilakukan, dan kami belum menemukan adanya pelanggaran atau kerugian karyawan terhadap klien atau pasar dalam tinjauan kami,” kata juru bicara JPMorgan, dikutip dari The Wall Street Journal, Jumat (15/3/2024).

JPMorgan juga mengatakan bahwa pihaknya sedang berdiskusi untuk menyelesaikan klaim dengan regulator ketiga atas pengumpulan data klien terkait perdagangan.

Dalam penyelesaiannya, JPMorgan setuju untuk meninjau data perdagangan lama untuk memastikan tidak ada pelanggaran pasar yang terjadi dan mengambil tindakan yang tepat jika diperlukan.

Bank terbesar AS itu tidak diperbolehkan berdagang di bursa atau tempat perdagangan baru tanpa izin dari Federal Reserve.

Selain itu, JPMorgan setuju untuk menunjuk komite kepatuhan yang akan memastikan bank mengawasi bisnis perdagangannya dengan lebih baik.

Pada bulan Februari lalu, JPMorgan mengungkapkan telah menerima pertanyaan dari pemerintah AS mengenai pengawasan perdagangan yang dilakukan bank tersebut. Dikatakan kemudian bahwa bank tersebut kemudian mengidentifikasi beberapa kegagalan di bank komersial dan investasi JPMorgan.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bos JP Morgan Jual 1 Juta Saham dan Kasih Peringatan Penting

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts