Tarik Utang Baru Rp198 T, Sri Mulyani: Masih Sangat Kecil!

Jakarta, CNBC Indonesia – Realisasi pembiayaan penerbitan utang per September 2023 mencapai Rp198,9 triliun. Rendahnya penambahan utang baru karena penerimaan negara masih tumbuh positif dan membuat anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) surplus.

Lebih rinci, pembiayaan tersebut terdiri dari penerbitan surat berharga negara (SBN) sebesar Rp181,4 triliun (25,4%) dan pinjaman sebesar Rp17,4 triliun.

Read More

“Sampai September realisasinya sebetulnya masih sangat kecil pembiayaan utang kita Rp198,9 triliun ini artinya kita baru realisir 28,6% dari alokasi pembiayaan utang yang ada di UU APBN,” ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers di Gedung Djuanda, Kemenkeu, Rabu (25/10/2023)

Surplus APBN mencapai Rp67,7 triliun atau 0,32% terhadap produk domestik bruto (PDB). ditopang oleh penerimaan negara sebesar Rp2.035,6 triliun atau tumbuh 3,1% year on year. Adapun belanja negara tumbuh 2,8% year on year menjadi Rp1.967,9 triliun




Foto: Manfaat langsung belanjan pemerintah kepada masyarakat. (Dok. Kemenkeu)
Manfaat langsung belanjan pemerintah kepada masyarakat. (Dok. Kemenkeu)

Sri Mulyani memperkirakan defisit anggaran pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2023 lebih rendah dari 2,3% terhadap produk domestik bruto (PDB) atau Rp486,4 triliun.

“Defisit yang lebih rendah karena penerimaan negara tadi dari pajak, PNBP dan bea cukai lebih tinggi,” terangnya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Jusuf Hamka Tagih Utang Rp179 M, Sri Mulyani Buka Suara!

(mij/mij)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts