Tekanan Pada Bursa Global, Bikin Bursa Eropa Galau

Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa saham Eropa bergerak beragam pada sesi awal perdagangan Jumat (23/12/2022), di tengah tertekannya bursa saham global.

Read More

Indeks Stoxx 600 di awal sesi terapresiasi tipis 0,02% ke 427,35. Berbeda halnya dengan indeks FTSE Inggris tertekan 0,02% ke 7.469,21 dan indeks CAC Prancis turun 0,16% ke posisi 6.509,18. Sementara, indeks DAX Jerman stagnan di 13.915,33.

Bursa saham Eropa diprediksi akan lebih sepi karena hari ini menjadi hari terakhir bekerja sebelum menghadapi libur natal dan bursa saham Inggris dibuka setengah hari saja.

Pekan depan, bursa saham global memasuki fase Santa Claus Rally, tapi dengan tertekannya bursa aham global hari ini. Kembali memperkecil peluang terjadinya Santa Claus Rally.

Sementara itu, inflasi Jepang per November 2022 kembali melonjak dan mencapai rekor tertinggi sejak 1991 dan berada di 3,8% secara tahunan (yoy), di tengah tingginya harga komoditas mentah impor dan pelemahan yen yang terus berlanjut.

Indeks harga konsumen (CPI/IHK), yang mengecualikan komponen volatile seperti makanan dan energi, juga naik 3,7% (yoy). MengutipTrading Economics, ini tertinggi sejak Desember 1981.

Bank sentral AS, Federal Reserve dan bank sentral lainnya telah menaikkan suku bunga secara tajam tahun ini untuk mengatasi inflasi. Tetapi Jepang telah melawan arus dan terus mempertahankan suku bunga pada tingkat yang sangat rendah ketika mencoba untuk memulai ekonominya.

Bank of Japan mengatakan melihat kenaikan harga baru-baru ini sebagai sementara. Jadi, belum ada alasan untuk mengubah arah.

Akibatnya, bursa saham global pun tumbang dan memberikan sentimen negatif pada pasar ekuitas Eropa.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Pasar Tunggu Komentar Powell, Bursa Eropa Kompak Tergelincir

(aaf/aaf)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts