The Fed Tahan Suku Bunga, Bursa Asia Kompak Hijau


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa Asia-Pasifik kompak melesat pada pembukaan perdagangan Kamis (21/3/2024) setelah The Federal Reverse (The Fed) Amerika Serikat (AS) kembali menahan suku bunga acuannya.

Tercatat ada tiga indeks yang naik lebih dari 1%. KOSPI Korea Selatan melesat paling kencang, yakni 1,83%. Kemudian diikuti Hang Seng Hong Kong yang tercatat naik 1,79% dan Nikkei 225 Jepang naik 1,59%. 

Sisanya, FTSE Straits Times Singapura naik 0,64%, ASX 200 Australia naik 0,17%, dan Shanghai Composite China naik 0,15%. 


Adapun The Fed menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% untuk kelima kalinya secara beruntun, seperti yang diharapkan oleh banyak investor.

The Fed juga menegaskan jika mereka akan menunggu lebih banyak data pendukung sebelum memangkas suku bunga acuan.

Keputusan The Fed untuk menahan suku bunga ini sudah sesuai ekspektasi pelaku pasar.

The Fed dalam pernyataan resminya mengatakan pemangkasan suku bunga tidak layak dilakukan selama mereka belum yakin jika inflasi bergerak ke arah 2%.

The Fed menegaskan jika mereka mempertimbangkan penyesuaian suku bunga dengan menghitung data-data di masa mendatang.

Seperti diketahui, inflasi AS menguat ke 3,2% (year on year/yoy) pada Februari 2024, dari 3,1% (yoy) pada Januari 2024. itu, inflasi PCE atau pengeluaran pribadi warga AS pada Januari 2024 naik menjadi 2,4% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan tumbuh 0,3% secara bulanan (month-to-month/mtm). Angka bulanan lebih tinggi dari periode Desember 2023 yang tumbuh 0,1%, namun secara tahunan lebih rendah dari Desember 2023 yang tumbuh 2,6%.

Angka ini juga sudah sesuai dengan ekspektasi pasar, yang memperkirakan inflasi PCE tumbuh 0,3% (mtm) dan 2,4% (yoy).

Sementara untuk inflasi PCE inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, juga kembali naik menjadi 0,4% dan tentunya sudah sesuai dengan ekspektasi pasar.

Chairman The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers, waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia, mengelak menjawab kapan The Fed akan mulai memangkas suku bunga. Terlebih, data-data mendatang masih sulit diprediksi. Namun, dia juga tidak membantah jika rencana pemangkasan suku bunga ada dalam agenda The Fed.

Meskipun jalur kebijakan moneter AS pada tahun 2024 merupakan pendorong terbesar bagi pasar Asia, namun terdapat sentimen kalender ekonomi regional lainnya yang dapat mempengaruhi pasar Asia.

Data PDB kuartal keempat dari Selandia Baru, angka pengangguran dari Australia, angka perdagangan dari Jepang, dan sejumlah laporan PMI juga akan segera rilis pada pekan ini.

Pada hari Kamis (21/3/2024), Selandia Baru diperkirakan akan terhindar dari resesi dengan PDB kuartal keempat diperkirakan meningkat 0,1%, setelah kontraksi sebesar 0,3% pada periode tiga bulan sebelumnya.

Adapun, laporan indeks manajer pembelian (PMI) untuk periode Maret yang akan dirilis pada hari Kamis (21/3/2024) dari Jepang, Australia dan India.

CNBC Indonesia Research

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Banyak Data Penting Rilis Hari Ini, Bursa Asia Dibuka Bervariasi

(saw/saw)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts