TikTok Shop Tutup, Induknya di China Ternyata Cuan Segini

Jakarta, CNBC Indonesia – Induk sosial media TikTok yang bermarkas di China, ByteDance, dilaporkan membukukan laba operasional senilai US$ 6 miliar atau setara Rp 90 triliun pada kuartal pertama 2023. Capaian tersebut melonjak hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Read More

Pertumbuhan laba signifikan terjadi salah satunya karena ekspansi agresif yang dilaksanakan ByteDance di berbagai negara, termasuk Indonesia. TikTok diketahui mencatatkan pertambahan pengguna hingga melakukan ekspansi sosial commerce di Indonesia lewat TikTok Shop. Meski demikian, aturan baru mengharuskan pemisahan e-commerce dan sosial media, yang mana TikTok mengaku tunduk dan telah mengumumkan akan menutup layanan TikTok Shop.

ByteDance yang merupakan perusahaan non-publik tidak wajib mengumumkan kinerja keuangannya, namun melansir keterangan sumber dan dokumen yang diperoleh The Wall Street Journal TikTok diketahui mulai mencatatkan laba sejak mengalami rugi US$ 7 miliar (Rp 105 triliun) pada 2021.

Tahun lalu, ByteDance diketahui mencatatkan kenaikan pendapatan 38% menjadi US$ 85,2 miliar (Rp 1.278 triliun) sepanjang tahun lalu. Sedangkan laba operasional tercatat mencapai US$ 20 miliar (Rp 300 triliun).

Sebagai perbandingan, pendapatan ByteDance sebesar tahun lalu tercatat sedikit lebih rendah dari induk Facebook, Meta, yang membukukan pendapatan US$ 116,6 miliar. Induk Snapchat, Snap, melaporkan pendapatan sebesar US$ 4,6 miliar pada tahun 2022, naik hampir 12% dari tahun 2021. Sementara Pinterest melaporkan pendapatan sebesar US$ 2,8 miliar pada tahun 2022, naik 9% dibandingkan tahun 2021.

Dalam laporan keuangan yang disirkulasikan secara internal, karyawan kabarnya ditawarkan opsi buy back saham perusahaan yang dihargai US$ 160 per lembar. Dengan 1,4 miliar saham beredar, maka valuasi induk TikTok mencapai US$ 223,5 miliar (Rp 3.353 triliun), turun dari valuasi sebelumnya yang sempat ditaksir senilai US$ 300 miliar.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Laba Emiten Bir Anker Turun 4,6% Jadi Rp 59 M di Q1 2023

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts