Top Gainer dan Loser Saham Sepekan, Ada Milik Konglomerat RI

Jakarta, CNBC Indonesia – Melesatnya harga minyak dunia mendorong saham-saham perminyakan RI ikut melambung. Saham kesayangan Haiyanto yakni PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) telah melambung 43,24% selama sepekan.

Read More

PT. Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) bergerak dalam industri minyak dan gas bumi. Diketahui Haiyanto memiliki kepemilikan sebesar 22,85% di saham RUIS.

Selain RUIS, terdapat empat saham lainnya yang mengalami kenaikan signifikan salam sepekan.


Saham top gainer lainnya yang mencatatkan peningkatan harga saham yakni PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK). Saham yang belum lama IPO ini sempat bergerak sideaway sebelum melesat 44,68% dalam sepekan. Kenaikan laba bersih Juni 2023 mendorong kenaikan harga sagam TGUK.

Diketahui TGUK telah merilis hasil kinerja keuangan hingga per 30 Juni 2023 sejak bulan awal agustus 2023. Tercatat kenaikan laba bersih berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per 30 Juni 2023 menjadi Rp2,89 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,44 miliar.

Saham yang baru saja IPO awal tahun ini yakni PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) juga mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 42,11% dalam sepekan. Kenaikan harga saham LAJU karena terbebasnya LAJU dari saham pemantauan khusus dan masuk ke papan pengembangan mulai 11 September 2023.

Saham IPO yang belum lama rilis kembali menghiasi posisi top gainer, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 37,14% dalam sepekan. Tidak ada informasi khusus yang menunjang kenaikan harga saham, namun saham INET begitu volatile selama sepekan.

Dan saham milik konglomerat Prajogo Pangestu juga masuk dalam top gainer sepekan. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 31,25% dalam sepekan.

Kenaikan harga saham CUAN setelah PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) mencaplok alias mengakuisisi 85% saham PT Prima Mineral Investindo (PMI). Jumlah saham yang diakuisi adalah dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan di dalam PT Silika Salut Jaya (SSJ). Transaksi ini dilakukan pada 11 September 2023.

Selain terdapat lima saham top gainers, terdapat pula lima saham top losers yang diisi oleh saham-saham yang baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2023.


PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) yang beru saja melantai pada 22 Juni 2023 mencatatkan penurunan harga saham sebesar 34,26% dalam sepekan.

Harga saham RELF telah mengalami penurunan sejak 1 September 2023, setelah kenaikan berhari-hari atas apresiasi pasar terhadap kenaikan laba bersih RELF per 30 Juni 2023 menjadi Rp4,54 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,01 miliar.

Saham yang baru IPO lainnya yakni PT Anugerah Spareparts Sejahtera Tbk (AEGS) yang melantai pada 11 September 2023 kemarin. Saham AEGS tercatat turun 32% dalam sepekan. Penurunan harga saham AEGS terjadi sejak hari pertama listing.

Kemudian ada PT Hillcon Tbk (HILL) yang telah melantai sejak 1 Maret 2023. Saham HILL tercatat turun 23,25% dalam sepekan. Tidak ada informasi khusus tentang penurunan saham HILL, hanya sebatas aksi taking profit para pelaku pasar.

Adapula emiten baru lainnya yakni PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI) yang baru melantai pada 10 Juli 2023. Saham WIDI tercatat penurunan sebesar 19,69% selama sepekan. Diketahui saham WIDI mengalami kenaikan tertinggi pada 4 September 2023 dengan menyentuh level Rp282 per lembar saham, sebelum jatuh harga sahamnya hingga perdagangan Kamis (14/9/2023).

Dan PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK) yang melantai pada 8 Februari 2023, juga mencatatkan penurunan kinerja harga saham sebesar 14,16% dalam sepekan. Harga saham PACK diketahui telah mengalami penurunan selama berhari-hari sejak 29 Agustus 2023.

Bahkan Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini tengah mencermati pola transaksi saham PACK pada Kamis (14/9/2023) atas penurunan harga saham yang tidak wajar yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity).

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Koleksi Saham Ini Selama Sepekan Bisa Beli Tiket Coldplay

(saw/saw)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts