Top! Laba Bersih Bank Raya Melejit 112,47% di 2023


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Raya berhasil mencatat kinerja positif di tahun 2023 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 24,35 miliar atau tumbuh 112,47% secara year on year (yoy). Hasil tersebut menunjukan rasio profitabilitas Bank Raya mengalami perbaikan yang signifikan.

Hal ini tercermin dari imbal hasil aset atau Return on Asset (ROA) yang mengalami peningkatan sebesar 0,21%, mencapai 1,05% dari sebelumnya yang hanya 0,85%. Selanjutnya, imbal hasil ekuitas atau Return on Equity (ROE) meningkat sebanyak 0,24%, mencapai 0,77% dari sebelumnya yang sebesar 0,53%.

Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan, pencapaian laba yang positif itu diantaranya didukung oleh adanya perbaikan efisiensi, terlihat dari rasio BOPO yang membaik di tahun 2023 menjadi sebesar 90,51% dibandingkan tahun 2022.

Perseroan juga berhasil menjaga rasio likuiditas pada level yang memadai dimana rasio LDR tercatat 84,21%. Selain itu dari sisi permodalan, Perseroan masih memiliki modal yang kuat terlihat dari rasio total CAR sebesar 43,84% yang akan mendukung ekspansi pertumbuhan bisnis Perseroan kedepan.

“Pertumbuhan laba perseroan yang progresif dari tahun ke tahun adalah merupakan komitmen kami untuk menjadi bank digital yang Tangguh dan Tumbuh Sehat. Kinerja produk digital yang tumbuh secara double digit merupakan wujud dari komitmen strategis kami memperluas pasar potensial bisnis digital, dan terus bersinergi dengan ekosistem BRI Group untuk melayani segmen mikro dan kecil,” ujarnya, Jumat, (15/3/2024).

Sepanjang 2023, Bank Raya telah melakukan inisiasi bisnis dan inovasi untuk menopang bisnis digital berkelanjutan. Bank Raya terus mengoptimalkan potensi sinergi dengan ekosistem BRI dimulai dari pemanfaatan channel BRI seperti Tarik dan Setor Tunai di ATM BRI dan Agen BRILink.

Bahkan Bank Raya semakin memperluas cakupan layanan diantaranya melalui kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan, fintech, maupun dengan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) untuk melayani UMKM.

Bank Raya menjadi salah satu bank digital yang paling aktif mengembangkan produk dan layanan perbankan digital pasca bertransformasi guna memudahkan kebutuhan nasabah dan masyarakat. Seperti misalnya di akhir tahun 2023, Bank Raya memperkenalkan fitur Saku Bisnis yang diperuntukkan bagi para pelaku usaha agar mereka dapat mengelola keuangan bisnis lebih baik dan memisahkannya dengan rekening personal.

Berbagai inisiatif tersebut telah membuahkan hasil yang impresif, terlihat dari jumlah pengguna Aplikasi Bank Raya di tahun 2023 yang mencapai 805 ribu pengguna atau tumbuh sebesar 16%.

Komitmen Perseroan untuk memperkuat bisnis digital juga terlihat dari peningkatan penyaluran kredit digital selama tahun 2023 menjadi Rp 10,89 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp5,64 triliun atau tumbuh 93,08% yoy.

Hal ini mendorong outstanding kredit bisnis digital Bank mencapai Rp1,26 triliun atau bertumbuh 37,42% (yoy) dari sebelumnya tercatat sebesar Rp 918 miliar pada tahun 2022. Di sisi lain, simpanan digital tumbuh signifikan sebesar 94,84%. (yoy) menjadi sebesar Rp1,2 Triliun dari sebelumnya sebesar Rp616 miliar.

Adopsi keuangan digital yang meningkat di masyarakat juga turut berperan dalam pertumbuhan produk digital. Sepanjang tahun 2023, Bank Raya secara aktif memperkenalkan produk-produk digital seperti produk digital lendings yaitu Pinang Maksima dan Pinang Performa yang menghadirkan pinjaman produktif untuk pelaku usaha, Pinang Dana Talangan yaitu pinjaman untuk mendukung produktivitas Agen BRILink, pinjaman multiguna untuk karyawan tetap yaitu Pinang Flexi, serta Pinang Connect yang menyalurkan pinjaman untuk pelaku usaha melalui fintech atau P2P lending.

Pertumbuhan digital loan Pinang Flexi meningkat 169,14% (yoy) atau menjadi sebesar Rp307 miliar, Pinang Dana Talangan bertumbuh 95,14% (yoy), menjadi sebesar Rp334 miliar, Pinang Performa tumbuh 80,12% (yoy) atau menjadi Rp49 miliar, dan Pinang Maxima bertumbuh 58,06% (yoy) atau menjadi Rp252 miliar.

Bagus menambahkan, bahwa pertumbuhan ini juga diimbangi dengan kualitas aset yang terjaga. Per akhir tahun 2023,Rasio NPL gross terjaga di level 4,40% dan NPL Net sebesar 1,51%.

Pencapaian-pencapaian penting di tahun 2023 membuktikan keberhasilan Perseroan dalam menumbuhkan bisnis digital dan mengupayakan efisiensi kegiatan operasional seluruh unit bisnisnya. Dengan kondisi likuiditas dan permodalan yang memadai, serta bisnis digital yang semakin sehat dan berkualitas, perseroan masih memiliki ruang untuk bertumbuh lebih baik di tahun 2024.

Tumbuh sehat dengan Pengelolaan Risiko Manajemen yang Baik dan Komitmen ESG

Selain mencatatkan performa keuangan yang positif, perseroan juga terus mendorong penerapan prinsip-prinsip GCG melalui pengelolaan risk manajemen dengan baik dan komitmen terhadap ESG yang berfokus pada pilar ekonomi, sosial dan lingkungan, serta tata kelola yang baik.

Sebagai upaya penyempurnaan GCG, Bank telah melaksanakan penilaian implementasi GCG melalui metode self-assessment secara periodik, sebagai upaya berkelanjutan dalam menyempurnakan kualitas implementasi GCG Bank dari tahun ke tahun.

Sejalan dengan komitmen ESG, Bank Raya terus meningkatkan aktivitas di bidang lending & funding yang mendukung keuangan berkelanjutan.Porsi portfolio hijau pada tahun 2023 meningkat sebesar 10,28%, dengan nilai pembiayaan yang disalurkan untuk sektor KUB tahun 2023 mencapai 41,95% dari total kredit dari sebelumnya 31,67% pada tahun 2022. Bank juga berkomitmen untuk mengembangkan produk digital yang mendukung pembiayaan pada segmen mikro dan kecil berbasis Sustainability Green Economy.

Sebagai bagian dari BRI Group, Bank Raya juga berkomitmen untuk membangun ekosistem bisnis yang memperhatikan aspek sosial dan lingkungan untuk membantu nasabah dalam pengembangan bisnisnya. Di tahun 2023, Bank Raya telah mendapatkan apresiasi dari Bank Indonesia sebagai Bank Pendukung Pembiayaan Keuangan Hijau Terbaik (Bank KBMI 1 dan 2).

Kedepannya, Bank Raya terus berkomitmen untukmencapai pertumbuhan bisnis jangka panjang dengan mempertajam strategi utama pengembangan bisnis digital yaitu melalui:

1- Kekuatan Bank Raya sebagai bank digital dengan jaringan Online to Offline (O2O) terluas di seluruh Indonesia.

2- Inovasi berkelanjutan dan produk digital Bank Raya komprehensif (cross segment digital product) yang memungkinkan Bank Raya untuk scale up bisnis dengan cara partnership dan akuisisi end user melalui ekosistem BRI maupun ekosistem digital lainnya.

3- Optimalisasi produk dan ekosistem yang ada melalui ekspansi pada bisnis keagenan BRI Group dan bisnis keagenan lainnya, pelaku usaha mikro, dan pekerja mikro lainnya, serta eksplorasi untuk perluasan pasar potensial bisnis digital.

4- Sinergi BRI Grup sebagai Digital Attacker untuk melayani pasar UMKM melalui produk dan jasa perbankan digital yang smaller, shorter, faster dan mudah diakses nasabah.

5- Komitmen untuk perbaikan business enabler secara berkesinambungan dalam teknologi, sumber daya manusia, dan manajemen risiko untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang solid dan mendorong kepuasan pelanggan.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bank Raya Punya Fitur Baru, Incar Pelaku Usaha

(dpu/dpu)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts