TPIA Tak Patok Target Besar 2024, Ternyata Gara-Gara Ini


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Usai mengubah lingkup usaha, emiten petrokimia Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) menargetkan pendapatan dan laba bersih perusahaan sepanjang 2024 tidak jauh dari pencapaian 2023.

Direktur Chandra Asri Grup Suryandi mengatakan target tidak akan berubah banyak mengingat faktor geopolitik akan mempengaruhi pasokan dan permintaan petrokimia. Sementara di 2024 ini, pendapatan TPIA masih akan disumbang sebagian besar oleh petrokimia.

Meski begitu, TPIA yang baru saja berubah nama dan sudah mulai mendiversifikasi produknya ke sektor infrastruktur, bisnis yang terkait kebutuhan industri dan sehari-hari seperti listrik, air, plastik dan PVC.

“Semoga di akhir tahun 2024 ini kita bisa melihat bahwa bottom line-nya akan lebih baik,” jelasnya, dikutip Kamis (11/1/2024).

TPIA menganggarkan belanja modal sebesar US$400 juta setara Rp6,2 triliun untuk tahun 2024 untuk menopang target tersebut. Sebanyak US$300 juta di antaranya akan dibelanjakan untuk pembangunan pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC).

“Proyek tersebut akan memakan waktu 26-28 bulan ke depan untuk selesai. pada saat selesai dibangun, berikutnya akan memberikan kontribusi positif terhadap margin Chandra Asri grup,” kata Suryandi.

Sebagai informasi, per September 2023 TPIA mencatatkan rugi bersih sebesar USD21,38 juta. Angka itu turun 80,83% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD111,54 juta.

Sementara itu, pendapatan TPIA per September 2023 mengalami penurunan sebesar 14,64% menjadi USD1,66 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD1,94 miliar.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Ini 4 Sumber Kekayaan Prajogo Pangestu Jadi Taipan Terkaya RI

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts