Tsunami PHK Guncang Lagi Bank Raksasa, 35.000 Pekerjaan Tamat

Jakarta, CNBC Indonesia – Grup perbankan Swiss UBS berencana untuk memangkas 35.000 pekerjaan di Credit Suisse. Ini akan menjadi upaya penyelamatan terbaru setelah pengambilalihan bank tersebut secara darurat Maret.

Read More

UBS dan Credit Suisse awalnya adalah saingan. Namun kegagalan manajemen risiko selama beberapa tahun dianggap menjadi pengaruh besar dalam kejatuhan Credit Suisse dan membuat UBS diminta pemerintah turun tangan.

“Laporan Bloomberg, mengutip sumber yang dekat dengan perusahaan, mengatakan karyawan telah diberitahu tentang tiga gelombang PHK tahun ini,” muat AFP, dikutip Rabu (28/6/2023).

“Yang pertama pada akhir Juli, yang lain pada bulan September dan Oktober,” tambah media itu lagi.

“CEO UBS Sergio Ermotti telah memperingatkan awal bulan ini bahwa bulan-bulan mendatang kemungkinan besar akan memiliki tantangan, dengan mengatakan bahwa merger akan membutuhkan keputusan sulit, terutama terkait pekerjaan,” tulisnya lagi.

Credit Suisse sendiri memiliki sekitar 45.000 staf. Analis meyakini PHK kemungkinan akibat tumpang tindih pekerjaan di dua bank paling penting di dunia itu.

Jika digabungkan, kedua grup tersebut kini memiliki sekitar 120.000 karyawan pada akhir tahun 2022, dengan 37.000 di antaranya berada di Swiss. Sayangnya UBS belum memberi konfirmasi.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Mau Diakuisisi UBS, Harga Saham Credit Suisse Ambles 63%

(sef/sef)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts