Tumiyana, Bos WMUU yang Dimintai Belas Kasihannya Akibat ARB

Jakarta, CNBC Indonesia – Saham emiten peternakan PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) terpantau kembali ambles dan menyentuh batas auto reject bawah (ARB) pada perdagangan sesi I Jumat (6/1/2023). Imbasnya, nama Tumiyana sebagai pemilik sekaligus Komisaris Utama WMUU yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini pun mencuat.

Read More

Tumiyana sendiri memang bukan orang baru di dunia bisnis. Tumiyana terbilang terkenal industri konstruksi Indonesia. Ia belajar teknik sipil di Universitas Borobudur dan memperoleh gelar Magister Administrasi Bisnis di JIMS.

Ia memulai karir profesionalnya di PT PP Persero dan karena bakatnya yang tajam, ia menjadi manajer proyek termuda di perusahaan tersebut. Menjabat sebagai Direktur Keuangan PT PP (Persero) dari 2008 hingga 2016 dan Direktur Utama di perusahaan yang sama dari 2016 hingga 2018) dan kemudian menjadi Direktur Utama PT Wika Persero (2018 – 2020). Pada periode yang sama beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Kereta Cepat China Indonesia 2018 – 2020).

Sejak akhir tahun lalu, Tumiyana diketahui melakukan penjualan saham WMUU melalui transaksi pasar negosiasi di Bursa Efek lndonesia sebanyak 323,31 juta lembar saham.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pelaksanaan transaksi melalui pasar negosiasi di Bursa Efek lndonesia dilakukan pada tanggal 15 hingga 19 Desember 2022.

Pada periode tersebut, harga saham perseroan berada di harga Rp 96 hingga Rp 97 per lembar saham.

Sehingga, saham Tumiyana berkurang dari sebelumnya 458.710.000 saham atau 3,54% menjadi 135.392.900 atau 1,05% lembar saham di WWMU. Adapun transaksi tersebut dilakukan dalam rangka realisasi investasi.

Terbaru, Tumiyana kembali mengurangi porsi saham Widodo Makmur Perkasa (WMPP). Kali ini, Tumiyana mendivestasi 90.104.300 helai atau 90,1 juta lembar. Aksi penjualan dibantu Surya Fajar Sekuritas, dan Bank Mandiri.

Dengan pelaksanaan transaksi itu, tabulasi saham bos yang berlamat Jalan Buni Gang Salak, Munjul, Cipayung, Jakarta Timur (Jaktim) berkurang sedikit. Tepatnya, menjadi 6,33 miliar lembar alias setara dengan porsi kepemilikan sebanyak 21,53%.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Belum Sehari, Saham-Saham Ini Sudah ARB

(RCI/dhf)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts