Ukraina Mau Caplok Sense Bank, Bank Raksasa Punya Rusia

Jakarta, CNBC Indonesia – Bank sentral Ukraina, The National Bank of Ukraine (NBU) akan menasionalisasi Sense Bank milik Rusia, salah satu bank komersial utama negara itu. NBU akan menempatkan bank milik Rusia di bawah administrasi sementara pada hari Jumat waktu setempat.

Read More

Mengutip Reuters, NBU dalam pernyataan resmi pada hari Kamis (21/7/2023) waktu setempat, perusahaan telah memutuskan untuk menarik dari pasar bank yang penting secara sistemik dan mengajukan proposal kepada pemerintah tentang partisipasi negara dalam proses tersebut.

Sebelumnya dikenal sebagai Alfa-Bank Ukraina, Sense Bank adalah bank yang terbesar ke-10 di Ukraina berdasarkan nilai aset dan masuk dalam daftar bank berdampak sistemik, menurut data bank sentral.

Menurut NBU, Sense Bank yang memiliki 3 juta deposan, membukukan kerugian 7 miliar hryvnia atau sebesar Rp 2,83 triliun pada 2022.

Sebagai bagian dari respons ekonominya terhadap invasi skala besar Moskow pada 24 Februari 2022, Ukraina telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia dan membuka kasus pengadilan untuk menyita aset yang dimiliki oleh negara Rusia di Ukraina serta kepada pengusaha-pengusaha yang memiliki kedekatan dengan yang dekat dengan Kremlin.

Pada bulan Juni, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menandatangani undang-undang yang memungkinkan pemerintah untuk menasionalisasi bank dari pemilik yang berada di bawah sanksi karena invasi Rusia.

Dalam pidatonya, Zelenskyy menyorot langkah bank sentral, tanpa menyebutkan nama Sense Bank.

“Kini sudah saatnya kabinet para menteri segera mempertimbangkan proposal yang relevan dari bank sentral dan mendukung mereka terkait dengan lembaga keuangan ini. Demi kepentingan investor, demi stabilitas keuangan dan keadilan fundamental,” kata Zelenskyy.

NBU mengatakan hubungan pemilik Sense Bank dengan Rusia menimbulkan risiko reputasi yang signifikan dan memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap aktivitas bank.

“Modal regulasi Sense Bank turun 50% dalam periode dari 1 Maret 2022 hingga 1 Juli 2023, sementara pada saat yang sama, tumbuh sekitar 29% di bank lain yang penting secara sistemik,” kata Gubernur NBU Andrii Pyshnyi.

Adapun pengusaha Rusia-Israel kelahiran Ukraina Mikhail Fridman memiliki 32,86% saham di ABH Holdings S.A., pemilik mayoritas Sense Bank. Sementara raja Rusia Pyotr Aven memegang 12,4%, menurut situs resmi Sense Bank.

Fridman dan Aven adalah mitra jangka panjang dalam bisnis minyak, perbankan, dan ritel dan mereka menghadapi sanksi Barat atas dugaan hubungan mereka dengan Kremlin setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Fridman, yang lahir di Ukraina bagian barat pada masa era Soviet, menyebut perang di Ukraina sebagai sebuah tragedi.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Misteri ‘Kapal Hantu’ Putin Kirim Minyak Rusia Terungkap

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts