Wabah Covid-19 Muncul Lagi, Ini Persiapan Itama Ranoraya


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Wabah Covid-19 kembali meningkat di sejumlah negara di Asean, termasuk Indonesia, dengan rata-rata kasus harian bertambah 35-40 kasus. Peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia sendiri telah terjadi sejak November 2023.

Menanggapi situasi ini, emiten farmasi dan alat kesehatan PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) menyatakan akan menyiapkan stok jarum suntik secukupnya. Meskipun belum tahu dengan pasti bagaimana perkembangan dari merebaknya Covid-19.

“Dikarenakan perkembangannya kita tidak tahu, kami akan menyiapkan stok secukupnya. Artinya 1 juta, 2 juta, bahkan hingga 5 juta jarum suntik, kami pasti siapkan di pabrik apabila memang terjadi lagi peningkatan Covid dan juga peningkatan vaksinasi,” kata Direktur Utama IRRA Heru Firdausi Syarif pada Public Expose IRRA secara virtual, Rabu (20/12/2023).

Heru mengatakan bahwa dirinya maupun perusahaan yang ia pimpin tidak berharap kembali merebaknya wabah Covid-19. Sebab meningkatnya wabah tersebut membuat perusahaan kerepotan dengan penyediaan alat kesehatan.

“Tentu saja, walaupun mungkin penjualan alat suntik ini dianggap bisnis, secara pribadi maupun secara perusahaan, kami sebetulnya tidak berharap ada Covid lagi. Jadi kita harus berdoa secara positif, bahwa Covid ini jangan berkembang lagi apalagi seperti dulu yang membuat kita menjadi kerepotan secara keseluruhan,” pungkasnya.

Sementara itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau dengan ketat pergerakan saham IRRA. Langkah tersebut dilakukan untuk melindungi para investor, khususnya pemegang saham emiten sektor kesehatan itu.

Mengutip keterbukaan informasi BEI, ada indikasi pola transaksi yang tidak wajar atau di luar kebiasaan (unusual market activity) pada saham IRRA.

“Pengumuman unusual market activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal,” tulis manajemen BEI, Kamis (21/12/2023).

Sebagai informasi, dalam sebulan terakhir saham IRRA meroket 83,54% sementara selama sepekan terakhir naik 61,11%. Saham IRRA pun ditutup turun 9,77% ke harga 9,77% pada sesi I perdagangan Kamis (21/12/2023).

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Saham Kesehatan Turun Setelah Rilis Laporan Keuangan

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts