Wall Street Cenderung Loyo, Saham Chip Biang Keroknya


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street cenderung dibuka melemah kecuali indeks Dow Jones pada awal perdagangan jelang pertemuan The Federal Reverse (The Fed) AS untuk menentukan kemana arah suku bunga bank sentralnya.

Pada perdagangan Selasa (19/3/2024), Dow Jones dibuka menguat 0,11% di level 38.834,25, sementara juga S&P 500 dibuka lebih rendah atau turun 0,15% di level 5.141,81, dan Nasdaq dibuka merosot 0,46% di level 16.029,55.

Indeks saham utama Wall Street dominan dibuka lebih rendah pada perdagangan Selasa karena investor bersiap menghadapi pertemuan kebijakan The Fed periode Maret dan saham-saham chip melemah.

Sebagian besar saham dengan pertumbuhan megacap berada di bawah tekanan dalam perdagangan pra-pasar.

Nvidia (NVDA) turun pada awal perdagangan sebesar 2,97% di level US$858, setelah perusahaan tersebut meluncurkan Blackwell B200, sebuah chip AI yang dikatakan 30 kali lebih cepat dari chip sebelumnya. Beberapa investor berpendapat bahwa berita tersebut sudah diperhitungkan dalam saham-saham yang sedang naik daun.

Pembuat server AI Super Micro Computer (SMCI) juga turun hingga 12,64% di level US$874, setelah mengumumkan bahwa mereka akan menjual 2 juta saham senilai US$2 miliar.

Namun disisi lain, semua perhatian tertuju pada para gubernur bank sentral AS yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga stabil pada akhir pertemuan Rabu pekan ini.

Para investor khawatir bahwa proyeksi ekonomi baru mereka mungkin merupakan hal yang tidak terduga, yang berpotensi menandakan penurunan suku bunga yang lebih sedikit dan siklus pelonggaran kebijakan yang dimulai lebih lambat.

Data inflasi yang kuat telah mendorong para pelaku pasar untuk menarik kembali spekulasi penurunan suku bunga pertama yang akan dilakukan pada bulan Juni menjadi 55,2% dari 71% pada awal minggu lalu, menurut CME FedWatch Tool.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Penjualan Ritel AS Turun, Wall Street Dibuka Anjlok

(saw/saw)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts