Wall Street Hijau Jelang Potensi Suku Bunga The Fed Ditahan!

Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street dibuka kompak di zona hijau pada perdagangan Rabu (1/11/2023), setelah menghadapi suramnya pasar Oktober dan penantian rilis suku bunga The Fed yang diperkirakan ditahan.

Dow Jones dibuka menguat 0,01% di posisi 33.057,49, sementara S&P 500 naik 0,14% di posisi 4.199,69, begitu juga dengan Nasdaq terapresiasi 0,30% diposisi 12.889,30.

Read More

Kenaikan bursa AS terjadi setelah Departemen Keuangan merinci rencana besarnya penjualan obligasi di masa depan di tengah meningkatnya kekhawatiran akan meningkatnya beban utang pemerintah AS. Tampaknya, hal ini sejalan dengan ekspektasi pelaku pasar.

Departemen Keuangan akan melelang utang senilai US$112 miliar minggu depan, sebagian besar sesuai dengan ekspektasi Wall Street. Pengumuman ini berdampak pada imbal hasil Treasury 10-tahun turun sedikit setelah pengumuman.

Data gaji sektor swasta pada Oktober tercatat lebih lemah dari perkiraan, kata ADP pada hari Rabu. Pasar tenaga kerja AS menambah 113.000 pekerja pada bulan lalu, lebih rendah dari perkiraan ekonom yang disurvei Dow Jones sebanyak 130.000.

Penurunan tersebut terjadi ketika para investor mengalihkan perhatian mereka pada pengumuman kebijakan terbaru The Fed. Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil, dengan kemungkinan lebih dari 99% bahwa suku bunga akan bertahan pada level saat ini, menurut CME FedWatch Tool.

Keputusan tersebut dijadwalkan untuk dirilis pada dini hari pukul 01.00 WIB, diikuti dengan konferensi pers dengan Ketua Jerome Powell pada pukul 01:30 WIB.

“Mereka telah selesai menghargai [dengan menahan] suku bunga The Fed. Hal ini [kenaikan suku bunga] tentu saja belum selesai sehubungan dengan neraca perdagangan mereka. Itu adalah bentuk pengetatan berkelanjutan yang akan terus berlanjut,” kata Peter Boockvar, CIO dari Bleakley Advisory Group di “Fast Money” CNBC.

“Ini mungkin akan menjadi pernyataan yang sangat membosankan… namun, di balik layar, [pengetatan kuantitatif] terus berlanjut. Hal ini mengambil alih kenaikan suku bunga dalam hal pengetatan kondisi keuangan.”

Wall Street mengalami bulan Oktober yang suram yang menyebabkan indeks-indeks utama mencatat penurunan tiga bulan berturut-turut.

Dow dan S&P 500 mengakhiri bulan ini dengan penurunan masing-masing sebesar 1,4% dan 2,2%, menandai penurunan tiga bulan berturut-turut pertama untuk kedua indeks tersebut sejak Maret 2020. Sementara itu, Nasdaq Composite turun 2,8% pada Oktober.

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Investor Menanti Data Inflasi, Wall Street Dibuka Menghijau

(mza/mza)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts