Warga RI Makin Doyan Ngutang, Kredit BNI Finance Naik 656%


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Masyarakat semakin banyak mengambil kredit di multifinance sepanjang 2023. Hal ini salah satunya terlihat dari kenaikan penyaluran pembiayaan PT BNI Finance 7,5 kali lipat atau 656% selama tahun 2023.

Direktur Utama BNI Finance Yenanto Siem melalui keterangan resminya, mencatatkan penyaluran pembiayaan di perseroan sebesar Rp3,19 triliun. Sementara di tahun sebelumnya BNI Finance membukukan pembiayaan sebesar Rp422 miliar.

Yenanto mengungkapkan, angka pembiayaan macet alias non performance financing (NPF) di BNI FIn mencapai 0,07% pada 2023, membaik dibanding NPF tahun sebelumnya sebesar 0,92%.

Besarnya penyaluran kredit tahun ini memungkinkan untuk terealisaai karena adanya suntikan modal dari induk usahanya alias PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dengan total Rp800 miliar pada semester kedua 2023.

Lebih lanjut, Yenanto memaparkan, BNI Finance juga berhasil membukukan aset sebesar Rp3,79 triliun atau meningkat 272% dibandingkan dengan 2022 yang mencatatkan aset sebesar Rp1,02 triliun. Peningkatan ini ditopang oleh porsi segmen pembiayaan konsumer yang membesar.

Terkait target tahun 2024, Yenanto menekankan BNI Finance berfokus untuk memperluas jaringan kantor cabang di 22 kota yang potensial.

“Kami akan memperluas jangkauan pasar, sehingga dengan penambahan kantor cabang yang rencananya beroperasi di tahun ini, kami optimis dapat menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan,” ujar Yenanto, dikutip pada Rabu, (17/1/2024).

Sebelumnya, PT BNI Finance tercatat mendapatkan suntikan modal tahap kedua sebesar Rp400 miliar dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) atau BNI pada 12 Desember 2023.

Dengan adanya penambahan modal tersebut, maka kepemilikan saham Bank BNI atas BNI Finance menjadi 99,998% atau sebesar 1.098.413.985.350 lembar dari sebelumnya sebesar 99,997% atau sebesar 698.432.136.900 lembar.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bank BSI (BRIS) Bidik Pertumbuhan Kredit 17%, Ini Strateginya

(ayh/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts