WSKT Selesaikan Proyek Jalan Kwatisore-Muri Lebih Cepat


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menyelesaikan proyek Rekonstruksi Jalan Kwatisore-Muri lebih cepat dari waktu kontrak yang ditentukan. Jalan sepanjang 16,38 km yang menghubungkan Kampung Kwatisore menuju Kampung Muri, Nabire, dan Provinsi Papua Tengah kini dapat digunakan oleh masyarakat.

SVP Corporate Secretary Perseroan, Ermy Puspa Yunita mengatakan, ini merupakan dukungan Perseroan terhadap Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 tentang Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua Tahun 2022-2041.

“Perseroan terus mendukung pemerataan pembangunan infrastruktur yang dicanangkan pemerintah, terlebih wilayah timur Indonesia yang masih banyak daerah terisolasi. Harapannya pembangunan jalan ini dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah Papua Tengah dan Papua Barat,” terang Ermy dalam keterangan tertulis, Kamis (4/4/2024).

Ermy menambahkan konektivitas antar daerah menjadi penting ditingkatkan, terutama untuk kesehatan, pendidikan, mobilisasi manusia serta barang dan jasa supaya berjalan lebih efektif dan efisien.

Dia menjelaskan meski lokasi pembangunan di tengah hutan yang proses pengiriman material cukup sulit, tim proyek Waskita dapat memastikan progres pekerjaan berjalan sesuai dengan target.

“Selain itu, Waskita selalu mengedepankan kualitas dan estetika hingga menerapkan green construction untuk keberlanjutan ekosistem alam selama masa pembangunan. Lingkup pekerjaan yaitu dengan pekerjaan galian tanah, perkerasan dasar, pengaspalan jalan, dan bangunan struktur crossing box precast,” papar dia.

Lebih jauh menurut Ermy, dalam pembangunan ini Waskita menggunakan inovasi box precast pada struktur saluran crossing. Penggunaan box precast di wilayah Nabire dan Jayapura merupakan yang pertama kali digunakan, di mana sebelumnya struktur crossing box pada pembangunan jalan di wilayah tersebut menggunakan metode box culvert dan Plat Duicker sebagai struktur saluran crossing.

“Metode box precast dapat memangkas waktu pekerjaan 5 hari lebih cepat dibanding metode box culvert,” ujar dia.

Selain itu pada tahap awal pembangunan, Waskita menggunakan teknologi LiDAR (Light Detection and Ranging) untuk mempercepat pengukuran panjang terase pada proyek ini, yaitu sejauh 16,38 km supaya pekerjaan dapat segera dilaksanakan.

“Metode di atas termasuk dalam teknologi BIM (Building Information Modeling). Waskita selalu menerapkan teknologi BIM di setiap proyek yang dikerjakannya. BIM mampu membuat pekerjaan menjadi efisien sehingga pekerjaan proyek bisa selesai lebih cepat, hemat, dan dengan hasil kualitas yang baik. Terbukti Proyek Rekonstruksi Jalan Kwatisore-Muri ini dapat selesai lebih cepat dari target waktu sebelumnya,” tutup Ermy.


Artikel Selanjutnya


BYAN Ungkap Manfaat Pembangunan Infrastruktur di Area Tambang

(dpu/dpu)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts