Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah menyiapkan setidaknya 3 insentif untuk mendorong Proyek hilirisasi batu bara di Indonesia yang mengalami kemacetan.
Pemerintah siap mengurangi tarif royalti batubara untuk gasifikasi batubara hingga 0%, pengaturan harga batu bara khusus untuk meningkatkan nilai tambah (gasifikasi) dan masa berlaku Izin Usaha Pertambangan batubara khusus gasifikasi diberikan sesuai dengan umur ekonomis industri gasifikasi batubara.
Namun rencana hilirisasi batu bara di Indonesia disebut Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia masih mengalami tantangan. Dimana pelaksanaan proyek hilirisasi batu bara saat ini masih terkendala soal keekonomian serta persoalan pembiayaan.
Senada dengan APBI, ekonomi Bank Mandiri, Dendi Ramdani juga mengungkapkan sejumlah faktor penghambat hilirisasi. Dimana harga masih menentukan kelayakan dan minat hilirisasi batu bara, mengingat saat ini harga jual raw batu bara masih tinggi yang dinilai belum sebanding dengan harga produk gasifikasi.
Selain itu penggunaan teknologi tinggi dan mahal serta SDM juga menjadi tantangan lain dari hilirisasi batu bara. Lalu Seperti apa tantangan dan prospek hilirisasi batu bara?
Selengkapnya simak dialog Maria Katarina dengan Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia dan Head of Industry & Regional Research Bank Mandiri, Dendi Ramdani dalam Closing Bell,CNBCIndonesia (Senin, 02/10/2023)
Sumber: www.cnbcindonesia.com
