4 Alasan Emas Jadi Buruan Investor dan Harganya Mahal

Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Emas menjadi aset investasi yang terkenal kokoh dari gempuran berbagai kondisi ekonomi. Sehingga menjadi primadona sepanjang masa bagi mereka yang mengerti investasi. Hal itu yang membuat logam mulia kuning ini menjadi mahal dan istimewa

Harga emas yang teeus naik dari tahun ke tahun menjadi pilihan bagi para masyarakat yang ingin memulai investasi. Mengutip dari laman resmi Logam Mulia ANTAM, berikut alasan-alasan di balik emas menjadi barang yang istimewa dan mahal.

Logam mulia yang sangat langka

Dibandingkan dengan jenis logam lainnya, emas merupakan jenis logam yang sangat langka. Para penambang harus menggali hingga ke perut bumi untuk menemukan logam mulia ini.

Selain itu, pertambangan emas juga belum terlalu banyak. Diketahui, hanya 45 negara yang mempunyai tambang emas dan salah satunya adalah Indonesia.

Biaya yang dikeluarkan untuk mengolah emas juga tidak sedikit. Maka dari itu, masuk akal apabila ketersediaan emas batangan murni masih terbatas dan harganya sangat mahal.

Memiliki ketahanan yang luar biasa

Jenis logam lainnya seperti perak dan tembaga akan mengalami korosi dan karat. Maka, seiring berjalannya waktu harga jenis logam tersebut akan mengalami penurunan.

Berbeda dari logam lainnya, emas tidak akan mengalami penurunan kualitas walaupun disimpan bertahun-tahun. Tak heran apabila banyak orang yang menyimpan emas sebagai salah satu harta berharga yang tak lekang dimakan waktu.

Identik dengan kesan megah

Emas dipakai sebagai bahan perhiasan maupun objek kekayaan bagi keluarga kerajaan sejak ratusan tahun yang lalu. Hal tersebut membuat emas menjadi salah satu jenis “logam mulia”.

Selain itu, emas juga menjadi alat tukar perdagangan yang paling umum pada saat itu. Bahkan, koin-koin emas memiliki cap kepala raja pada zaman kerajaan.

Di masa sekarang, emas tetap menjadi komoditas berharga untuk menjaga nilai suatu harta, terlebih saat masa resesi ekonomi yang membuat banyak orang memutuskan untuk mengalihkan sebagian harta kekayaannya ke dalam bentuk emas murni.

Persediaan terbatas dan tidak dapat dicetak

Untuk mengatasi masalah ekonomi, pemerintah sering kali membuat kebijakan mencetak lebih banyak uang untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Namun, kebijakan tersebut dapat menyebabkan inflasi yang berdampak pada pengikisan nilai mata uang.

Berbeda dari uang, emas merupakan sumber daya alam yang tidak bisa dicetak dan diproduksi secara massal dalam jumlah yang banyak sekaligus. Proses pengolahan emas juga memakan waktu yang lama serta biaya yang besar.

Apabila terjadi inflasi, maka harga emas pun akan meningkat. Tak heran jika emas menjadi salah satu investasi yang diandalkan apabila terjadi resesi ekonomi.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Harga Emas Tembus Rekor, Kenapa Saham Emiten Emas Jeblok?

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts