Ada PHK Massal, Citibank Blak-blakan Nasib Karyawan di RI

Jakarta, CNBC Indonesia – Citibank N.A. Indonesia (Citi Indonesia) angkat suara terhadap isu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang sedang dilakukan oleh Citigroup. Citi Indonesia menyebut perubahan struktur global Citi tidak berdampak pada cabangnya yang di RI.

Read More

PHK massal ini juga tidak berkaitan dengan penjualan bisnis consumer banking Citigroup di 13 negara luar Amerika Utara, termasuk Indonesia. Seperti diketahui, Citi Indonesia baru selesai menjual aset dan liabilitas bisnis konsumernya kepada PT Bank UOB Indonesia pada 20 November 2023.

“Perubahan struktur global Citi tidak berkaitan dengan selesainya penjualan dan migrasi bisnis consumer banking Citi di Indonesia. Perubahan struktur global kami adalah langkah logis berikutnya untuk mewujudkan strategi Citi menjadi mitra perbankan terkemuka bagi institusi dengan kebutuhan lintas negara,” ujar Country Head of Public Affairs, Citibank, N.A., Indonesia Puni Ayu Anjungsari kepada CNBC Indonesia, Selasa (21/11/2023).

Dia mengatakan hingga saat ini, pengurangan yang berhubungan dengan perubahan struktur Citi masih terjadi di tingkat regional dan global.

“Pengurangan ini bertujuan untuk menyelaraskan prioritas bisnis kami dengan kondisi pasar saat ini, dan kami akan terus meninjau bisnis kami sepanjang tahun untuk memastikan talenta yang tepat berada di posisi yang tepat demi mendukung kebutuhan bisnis dan klien kami,” jelas Puni.

Seperti diberitakan sebelumnya, Citigroup yang merupakan raksasa perbankan AS, saat ini terus berupaya menyelamatkan perusahaan yang terperosok dalam kemerosotan saham sejak tahun 2008. Citigroup sendiri merupakan bank AS terbesar ketiga berdasarkan aset setelah JPMorgan Chase dan Bank of America.

Citigroup diperdagangkan dengan valuasi terendah di antara bank-bank besar AS lainnya, dan dengan harga sekitar US$ 41 per saham. Citigroup sendiri memiliki layanan perbankan ritel domestik yang jauh lebih kecil dibandingkan para pesaingnya. Hal ini menjelaskan mengapa Citigroup mengalami kesulitan di era krisis keuangan pasca tahun 2008.

Meskipun CEO Jane Fraser telah menarik kembali kehadiran Citigroup di 13 negara termasuk Indonesia, tindakan ini belum cukup. Saham Citigroup telah turun sekitar 40% sejak Fraser mengambil alih pada Maret 2021, yang merupakan penurunan terburuk di antara para pesaing bank besarnya.

Citigroup juga terus berupaya melakukan efisiensi dengan melakukan PHK massal. Citigroup dikabarkan akan merumahkan 10% karyawan di sejumlah lini bisnis.

Fraser menyebut perombakan besar-besaran di internal perusahaan akan menimbulkan PHK massal. Pihaknya mengumumkan rencana untuk mengurangi lapisan manajemen dari 13 menjadi delapan saja. Ini menjadi perombakan terbesar Citi dalam beberapa dekade.

Citi juga akan mengurangi 15% peran fungsional dan akan menghilangkan 60 komite. Kemudian, menghilangkan wakil kepala divisi dan peran regional, memotong 50% pelaporan manajemen keuangan internal. Perusahaan juga akan memusatkan pengambilan keputusan.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Citi Indonesia Bukukan Laba Rp1,2 T, Kredit Tumbuh 10,4%

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts