Asuransi Rawan Gagal Bayar, Ini Tanggapan Pelaku Industri

Jakarta, CNBC Indonesia – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini sedang memberikan perhatian khusus terhadap kinerja produk asuransi kredit. Pasalnya, kondisi likuiditas dan solvabilitas produk ini diperkirakan akan mengalami kendala.

Read More

Kepala Eksekutif Pengawas IKNB Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono menjelaskan, akumulasi premi sepanjang Januari-Oktober 2022 mencapai Rp 225 triliun. Angka ini naik 1,85% secara tahunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

“Terkait kinerja tersebut, OJK berikan perhatian khusus terhadap kinerja produk asuransi kredit,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas IKNB Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono, Senin (28/11/2022).

Ogi menambahkan, pelaku sektor IKNB juga perlu mewaspadai ketidakpastian sektor ekonomi global yang dampakanya akan dirasakan terhadap ekonomi nasional. “Pelaku IKNB perlu mengantisipasi potensi dalam yang ditimbulkan menjelang berakhirnya kebijakan counter cyclical jasa keuangan,” imbuh Ogi.

PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) atau TUGU mengamini jika kondisi industri asuransi akan penuh tantangan pada tahun depan.

Tatang Nurhidayat Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. mengatakan seiring dengan kondisi ekonomi makro yang penuh ketidakpastian, kondisi global termasuk perang Rusia-Ukraina, daya beli masyarakat, permasalah di beberapa perusahaan asuransi yang belum terselesaikan yang mempengatuhi indistri, bencana dan klaim yang terjadi di berbagai belahan dunia yang membuat market reasuransi tengah dalam keadaan berat.

“Namun dengan persiapan yang matang, kondisi finansial yang solid dan perubahan paradigma dan cara pandang, TUGU masih optimis industri bisa melewati tantangan tahun depan dan bisa tetap tumbuh positif,” ungkap Tatang kepada CNBC Indonesia, Selasa (29/11/2022).

Di sisi lain, Tatang juga menyebutkan kalau pada tahun ini sebenarnya sudah penuh tantangan. Untungnya, hingga kuartal III 2022, TUGU masih mengalami pertumbuhan yang diharapkan bisa bertahan setidaknya hingga akhir tahun.

Tidak heran, TUGU sudah menyiapkan setidaknya tujuh strategi untuk tahun depan, yaitu:

1. Transformasi aset menjadi lebih sehat, likuid, dan meningkatkan hasil investasi
2. Transformasi digital, system informasi, dan pola kerja yang lebih efektif dan efisien
3. Transformasi people and culture terkait budaya perubahan dan implementasi Akhlak
4. Implementasi IFRS17/PSAK 74 segera
5. Transformasi dan Optimalisasi Anak Usaha
6. Pengembangan bisnis omni channel dan omni product

“Kami dalam posisi strong financial, solid business source, result yang baik, dukungan reasuransi yang kuat dengan memiliki AM Best A- International Rating, dan tidak dalam permasalahan. Kami sangat optimis tahun depan bisa mengoptimalkan potensi diperiode penuh tantangan,” pungkas Tatang.

PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) juga mengamini OJK. Presiden Direktur PT Asuransi Bintang Tbk HSM Widodo mengatakan tahun depan akan berat dan penuh tantangan terkait perlambatan yang karena kenaikan suku bunga dan juga beban claim dari portfolio existing terkait financial guarantee.

“Lebih jauh lagi, mulai berjalannya langkah awal implementasi PSAK 74 akan juga mulai membebani biaya dan pembebanan terkait portfolio yang merugi,” ungkap dia.

Oleh karena itu, menurutnya tahun depan ASBI kemungkinan akan melakukan cost effisiensi tentunya dan aksi korporasi.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Tugu Insurance Sabet Gelar Perusahaan Asuransi Terbaik 2022

(tep/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts