Beban Citigroup Bengkak Hingga Rp59,11 T, Bakal Gerus Laba Q4


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa perbankan AS Citigroup melaporkan telah membukukan beban dan biaya pencadangan sebesar US$3,8 miliar (Rp59,11 triliun) terkait eksposurnya di Argentina dan Rusia. Ini dapat menggerus perolehan laba di kuartal IV-2023.

Bank tersebut tercatat mencadangkan US$1,3 miliar (Rp 20,22 triliun) pada kuartal keempat untuk risiko eksternal di Amerika Serikat. Citigroup juga mencatatkan beban biaya sekitar US$1,7 miliar (Rp26,44 triliun) untuk menyetor kembali dana untuk lembaga penjamin simpanan AS, Federal Deposit Insurance Corp yang terkuras setelah runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank.

Hal itu terungkap dalam dokumen yang dipublikasikan di situs web Komisi Sekuritas dan Bursa AS, Securities and Exchange Commission (SEC) pada Rabu malam waktu setempat, sebagaimana dikutip dari AFP.

Citigroup mengatakan sekitar US$720 juta (Rp11,19 triliun) telah dialokasikan untuk risiko yang terkait dengan paparannya di Argentina. Bank tersebut mengatakan hal itu “didasarkan pada tren ekonomi yang berlaku, devaluasi mata uang dan risiko geopolitik yang mungkin berdampak pada kemampuan Argentina untuk mempertahankan pembayaran utang luar negeri.”

Citi juga menambahkan pencadangannya sebesar US$580 juta (Rp9,02 triliun) ke pencadangannya untuk “ketidakstabilan politik dan ekonomi yang berkepanjangan” di Rusia.

Selain itu, Citigroup telah memulai perombakan strategis besar-besaran dan membukukan biaya sebesar US$780 juta (Rp12,13 triliun) untuk dengan rencana restrukturisasi tersebut.

Bank tersebut mengatakan pihaknya memperkirakan akan memangkas jumlah pekerja, namun rinciannya akan disampaikan pada hari Jumat ketika bank tersebut mempublikasikan laporan tahunannya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Karena Risiko Ini, OJK Minta Bank Pertebal Pencadangan

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts