BI Pastikan RI Punya Cadangan Devisa Kuat, Dolar Turun ke Rp15.630


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah Bank Indonesia (BI) mengumumkan data cadangan devisa (cadev) yang masih cukup kuat.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,6% di angka Rp15.630/US$. Penguatan ini merupakan apresiasi terkuat sejak 23 Januari 2023 dan mematahkan tren pelemahan dua hari beruntun.

Sementara DXY pada pukul 14.50 WIB melemah di angka 104,03 atau turun 0,18%. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin yang berada di angka 104,21.



BI telah merilis data cadev yang menurun pada akhir Januari 2024 dibandingkan Desember 2023.

Tercatat posisi cadev Indonesia pada akhir Januari 2024 tetap tinggi sebesar US$145,1 miliar. Cadangan devisa ini turun US$1,3 miliar dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2023 sebesar US$ 146,4 miliar.

Erwin Haryono, Kepala Departemen Komunikasi BI, mengatakan penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi jatuh tempo pembayaran utang luar negeri pemerintah.

“Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” kata Erwin.

Dengan cadev yang masih cukup tinggi, maka hal ini akan menjadi angin segar bagi mata uang Garuda karena cadev dapat dimanfaatkan sebagai bantalan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.

Kendati terjadi penguatan, namun pasar masih menunggu pekan terakhir kampanye pemilihan presiden (pilpres) sebelum masa tenang di 11-13 Februari 2024.

Jika situasi politik semakin memanas, maka hal ini akan dapat berdampak buruk bagi perspektif investor asing melihat kondisi di Tanah Air.

Alhasil, tekanan jual di pasar keuangan domestik dapat terjadi yang berujung pada pelemahan rupiah.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Investor Masih Tunggu Hasil RDG BI, Rupiah Menguat Tipis

(rev/rev)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts