Bos MAPA Tiba-Tiba Jual 2,5 Juta Lembar Saham, Ada Apa?


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA), Miquel Rodrigo Staal melepas kepemilikan sahamnya secara bertahap sejak 27 Februari 2024 hingga 4 Maret 2024 dengan beberapa transaksi.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Miquel melakukan sebanyak 5 kali transaksi penjualan dengan total 2,5 juta saham MAPA senilai Rp 2,8 miliar dengan tujuan divestasi yang dilakukan dengan status kepemilikan langsung.

Rinciannya, pada 27 Februari 2024 Miquel melepas 4.300 saham MAPA dengan harga Rp 1.100 per lembar atau total senilai Rp 4,73 juta.

Kemudian pada 1 Maret 2024, Miquel melakukan tiga kali transaksi dengan menjual 500 ribu saham MAPA dengan harga Rp 1.100 per saham atau senilai Rp 550 juta. Kemudian menjual lagi 500 ribu lembar saham MAPA dengan harga Rp 1.125 per lembar atau senilai Rp 557,66 juta. Lalu 500 ribu lembar saham MAPA juga dilepas dengan harga Rp 1.130 atau totalnya senilai Rp 565, juta.

Terakhir, pada 4 Maret 2024 Miquel kembali menjual 500 ribu lembar saham MAPA dengan harga Rp 1.130 atau totalnya senilai Rp 565, juta. Serta 500 ribu dengan harga Rp 1.135 atau senilai Rp 567,5 juta.

Dengan demikian, kepemilikan saham Miquel kini memiliki 10.130.000 lembar saham MAPA atau setara 0,035% dari seluruh saham MAPA.

Seperti diketahui, aksi boikot terhadap merek-merek Amerika Serikat (AS) masih berlangsung hingga hari ini. Namun, aksi boikot ini nyatanya tidak terlalu berpengaruh cukup lama terhadap saham Grup MAPI. Secara year to date, saham MAPA masih terbang 26,83%

MAPA sendiri merupakan anak usaha dari MAPI, di mana produk-produk yang dikelolanya sebagian besar merupakan produk olahraga seperti Skechers, New Balance, Reebok, Converse dan gerai olahraga seperti Planet Sports dan Sports Station.

Tak hanya produk olahraga dan gerai olahraga, MAPA juga mengelola produk mainan dan lainnya untuk anak seperti Lego, Bandai dan Kidz Station.

Jika dilihat-lihat, produk yang dikelola MAPA memang tidak masuk ke dalam daftar produk yang diboikot. Namun, karena induk MAPA yakni MAPI ada produk yang diboikot, maka seharusnya terpengaruh akibat aksi boikot.

MAPI sendiri merupakan emiten induk dari pengelola brand minuman Starbucks di Indonesia. Namun, emiten yang menjadi pengelola langsung Starbucks Indonesia yakni anak usaha dari MAPI yakni PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB).

Di lain sisi, Starbucks benar-benar kena imbas perang Israel dan Palestina. Brand kopi terbesar di dunia asal Amerika Serikat (AS) ini disebut-sebut mendukung Israel.

Namun, pihak Starbucks Indonesia menyatakan tidak mengikuti langkah Starbucks di AS dan juga telah mengutuk tindakan teror.

“Starbucks kembali menyampaikan simpati terdalam kami kepada mereka yang terbunuh, terluka, terlantar, dan terkena dampak dari aksi teror yang keji dan tidak dapat diterima, meningkatnya kekerasan, dan kebencian terhadap orang-orang tak berdosa di Israel dan Gaza” bunyi pernyataan resmi Starbucks dalam pernyataan 11 Oktober 2023.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Boikot Starbucks Dukung Israel, Saham MAPI Kena Imbasnya?

(ayh/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts