BSI Punya Senjata Baru, Ma’ruf Amin Berharap Bisa Genjot KPR

Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin meresmikan Pencatatan Perdana Efek Beragun Aset Syariah berbentuk Surat Partisipasi (EBAS-SP) perdana di Indonesia. Hal ini merupakan kerja sama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dengan PT Bank Syariah Indonesia. Tbk (BRIS).

Read More

“Pada pagi ini sama-sama dengan Wakil Menteri Keuangan, Wakil Menteri BUMN dan dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Menerbitkan yang pertama, yaitu aset efek beragun syariah yang dikeluarkan oleh PT SMF dan BSI,” ujarnya di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (19/6).

Ma’ruf Amin berharap, selain menambah produk instrumen keuangan syariah, melalui instrumen investasi ini dapat mendukung kredit perumahan berpenghasilan rendah.

“Seperti kita ketahui, kita ingin terus mengembangkan industri keuangan syariah, baik itu perbankan maupun juga pasar modal. Dengan adanya EBA SP syariah ini kita harap memudahkan masyarakat memperoleh kredit perumahan dengan mudah, murah dan jangka panjang,” jelasnya.

Ma’ruf menilai, dengan sistem kredit rumah berbasis syariah ini, instrumen keuangan berbasis syariah akan lebih terbuka dan kompetitif karena peminatnya semakin banyak.

“Peminatnya banyak karena itu perlu diberikan peluang yang lebih besar,” tandasnya.

Ma’ruf Amin menambahkan, pihaknya juga akan terus mendorong literasi keuangan syariah melalui Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Serta, melalui Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) yanh saat ini telah terbentuk sebanyak 16 KDEKS.

“Melalui KDEKS itu pengembangan ekonomi daerah terus digalakan. Kita harap nanti akan terus naik indeks literasinya. Dan semua pihak-pihak terkait lainnya,” pungkasnya.

Seperti diketahui, BSI menerbitkan EBAS-SP SMF-BRIS01 dalam 2 tranches yaitu Kelas A yang ditawarkan melalui mekanisme penawaran umum dan Kelas B sebagai subordinasi yang berfungsi melindungi Kelas A.

Kelas A ditawarkan melalui penawaran umum dengan tenor weighted average life atau rata-rata tertimbang jatuh tempo 4 tahun dengan nominal sebesar Rp297,7 miliar. Kelas B dengan total nominal Rp27,3 miliar atau 8,4% dari jumlah kumpulan tagihan, yang ditawarkan melalui penawaran terbatas.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi sebelumnya mengatakan pihaknya berharap penerbitan EBAS-SP SMF-BRIS01 ini dapat mendorong inklusi pasar keuangan dan pasar modal syariah di Indonesia, sehingga menciptakan multiplier effect ke seluruh sektor. Selain itu diharapkan juga memperkuat pembiayaan perumahan dengan skema syariah di Indonesia, guna membantu masyarakat memenuhi kebutuhan kepemilikan rumah.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Bos BSI Buka-bukaan Siasati Kenaikan Suku Bunga BI

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts