BTN Proyeksi Pertumbuhan Penjualan Rumah Tumbuh 12% Tahun Ini


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) memproyeksikan pertumbuhan penjualan rumah tahun ini di angka sekitar 11%-12%.

Hal ini terutama didorong adanya stimulus pemerintah mulai dari kebijakan PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga harga rumah Rp5 miliar, insentif biaya administrasi pengurusan rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar Rp 4 juta, pelonggaran rasio LTV/FTV kredit/pembiayaan properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti, masih adanya KPR Subsidi dan lain sebagainya.

“Stimulus-stimulus ini yang menyebabkan pertumbuhan penjualan rumah tahun ini kita harapkan mencapai 12 persen,” kata Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu pada acara BTN Economy Outlook 2024 di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (30/1/2024).

Nixon menambah beberapa langkah stimulus yang diberikan oleh pemerintah sebagai countercyclical buffer untuk mengatasi dampak penurunan perekonomian masyarakat telah dijalankan dengan baik oleh perbankan dan pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan kearah yang lebih baik.

“Hal ini menjadikan sektor properti masih menjadi sektor yang dapat memberikan kontribusi banyak terhadap pertumbuhan perekonomian di Indonesia,” tuturnya.

Sesuai visi perseroan menjadi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia di tahun 2025 kata Nixon, Bank BTN juga telah melakukan berbagai transformasi sehingga menjadi semakin dapat diandalkan, cepat, berkualitas sehingga dapat memenuhi bahkan melampaui harapan para stakeholders Bank BTN.

Transformasi kantor cabang, pengembangan low cost funding dengan implementasi produk tabungan baru yang menyasar segmen bisnis, pembentukan regional loan processing center dan commercial banking center, inisiatif kredit high yield, perluasan jangkauan bisnis perumahan khususnya segmen emerging affluent, optimalisasi KCP, one stop financial solution melalui pengembangan super apps BTN Mobile dan Digital Mortgage Ecosystem merupakan inisiatif strategis yang dilakukan Bank BTN untuk mendongkrak kinerja serta dapat memenuhi kebutuhan nasabah.

Menurut Nixon, gejolak ekonomi dunia pasca pandemi Covid-19 dan dampak perang antar negara, perekonomian Indonesia relatif terkendali sepanjang tahun lalu.

“Dengan capaian ini, kita tetap optimistis menghadapi tantangan perekonomian global 2024 yang masih penuh ketidakpastian,” tuturnya.

Sementara itu Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Nugraha Mansury mengungkapkan situasi geopopolitik saat ini memang tidak begitu kondusif yang mengakibatkan beberapa kondisi fragmentasi baik itu dari sisi politik maupun ekonomi.

“Kita mengetahui pada saat ini mungkin sedang terjadi sebuah tensi global yang semakin meningkat khususnya yang disebabkan karena adanya persaingan antara AS dan Tiongkok, dimana Tiongkok saat ini telah semakin mendekati kondisi dan skala ekonomi dari AS,” katanya.

Lebih lanjut, meskipun tahun 2024 masih ada perkembangan geopolitik yang menghambat namun berharap Indonesia bisa mencari peluang-peluang baru.

Di sisi lain, bisnis dan usaha para nasabah prioritas BTN diharapkan bisa lebih baik lagi dan mendapatkan dukungan dari sistem perbankan, khususnya dari Bank BTN.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


BI Bagikan Insentif KPR ke Perbankan, Harga Rumah Bisa Turun?

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts