Cuan Anjlok 25%, 3M Pangkas 6.000 Karyawan di Seluruh Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan industri multinasional 3M mengumumkan akan memangkas 6.000 pekerjanya pada Selasa, (25/4/2023). Hal tersebut tidak lepas dari penurunan laba usai adanya penurunan permintaan barang elektronik oleh konsumen.

Read More

PHK akan diterapkan secara global di seluruh operasinya, ungkap pernyataan resmi dari 3M, dikutip dari AFP.com. Perusahaan 3M dikenal dengan bisnisnya yang bergerak di berbagai sektor termasuk transportasi seperti kaca film mobil dan perawatan kesehatan, seperti masker.

Chief Executive Mike Roman, mengatakan, perusahaan sedang berfokus untuk melayani pelanggan dan mengelola biaya secara agresif sepanjang kuartal pertama.

“Untuk memperkuat 3M di masa mendatang, hari ini kami mengumumkan tindakan yang akan mengurangi biaya di pusat perusahaan, semakin menyederhanakan dan memperkuat struktur rantai pasokan kami, serta merampingkan model bisnis kami,” tambahnya.

3M mencatatkan keuntungan pada kuartal pertama sebesar US$979 juta, atau setara Rp14,6 triliun (Rp14.934/US$). Angka ini anjlok 25% seiring penurunan pendapatan sebesar US$8,0 miliar atau Rp119,4 triliun.

Dalam paparan publik terkait pendapatannya, 3M menunjukkan pelemahan signifikan dalam permintaan elektronik oleh konsumen seperti smartphone, tablet, dan televisi.

Namun, 3M memperkirakan pasar konsumen elektronik akan stabil pada paruh kedua tahun 2023.

Perusahaan juga mengutip penurunan penjualan masker wajah, dari levelnya yang meningkat pada kuartal 2022 akibat pandemi Covid-19.

3M mengatakan akan fokus pada segmen dengan pertumbuhan tinggi, seperti elektrifikasi otomotif. Untuk mengimbangi tren ini, mereka berencana untuk berinvestasi dalam teknologi iklim, kemasan ramah lingkungan, dan area potensial lainnya.

Pemutusan hubungan kerja diharapkan menghasilkan penghematan tahunan sebesar US$700 juta hingga US$900 juta.

Buntut hal ini, saham 3M tercatat merosot 0,5% menjadi US$104,50 sekitar Rp1,5 juta dalam pra-perdagangan di pasar modal Amerika Serikat.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Resesi Panjang Belum Tiba, RI Sudah Dilanda PHK Massal

(miq/miq)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts