Divestasi Diteken, Saham Vale (INCO) Ngegas ke Rp 3.880


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga saham emiten tambang nikel, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) bergerak atraktif usai divestasi secara sah diteken oleh pemerintah melalui Holding BUMN Industri Pertambangan, MIND ID.

Pada perdagangan hari ini, Selasa (27/2/2024) hingga pukul 10.30 WIB, harga saham INCO terpantau menguat 1,31% atau 50 poin menuju Rp3880 per saham. Penguatan hari ini berbanding terbalik dengan kemarin yang terkoreksi 3,04%.

Dengan memperhitungkan apresiasi harga saham hari ini, selama sepekan saham INCO telah menguat sekitar 2,38%.

Sebagai catatan, Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID secara resmi menandatangani pengambil alih divestasi 14% saham milik PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Dengan begitu saham milik MIND ID yang ada di Vale berjumlah 34%.

Adapun harga divestasi 14% saham Vale Indonesia yang disepakati Rp 3.050 per lembar saham. “Harga sahamnya Rp 3.050 (per lembar saham),” ungkap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, usai penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham divestasi 14% Vale Indonesia, di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (26/2/2024).

Dalam sambutannya, Luhut menjelaskan bahwa pengambilalihan divestasi 14% saham Vale Indonesia ini merupakan perjalanan panjang pemerintah melalui MIND ID.

“Hari ini saya kira ini perjalanan panjang beberapa tahun, yang sudah kita tandai pemerintah melalui MIND ID yang menjadi saham terbesar di Vale-salah satu perusahaan nikel terbesar di Indonesia,” terang Menko Luhut dalam pembukaan penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham divestasi 14% Vale Indonesia, di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (26/2/2024).

Sebagaimana diketahui, pengambil alihan divestasi saham Vale Indonesia oleh MIND ID ini juga disertai dengan kesepakatan perpanjangan Kontrak Karya (KK) Vale Indonesia yang berakhir Desember tahun 2025 menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Luhut mengingatkan bahwa dengan IUPK, hilirisasi menjadi salah satu kewajiban. Oleh karena itu, ia meminta kepada para menteri untuk mengeluarkan perizinan-perizinan yang belum diselesaikan. “Minggu ini (IUPK), sehingga akuisisi ini tuntas segera. Indonesia harus terkenal transparan, sesuai aturan tidak ada lagi ekstra cost,” ungkap Luhut.

Bersamaan dengan itu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan bahwa MIND ID akan memiliki hak untuk menunjuk 3 Komisaris, termasuk Komisaris Utama, serta Direktur Utama, dan Direktur SDM.

“Kami telah bersepakat bahwa VCL akan memiliki porsi Direktur yang mengelola operasional perusahaan dan juga terkait dengan ESG, di mana kami memang ingin agar standar ESG milik VCL tetap dipertahankan sebagai bagian dari Good Mining Practice berskala Global,” tutur Tiko di Jakarta, Senin (26/02/2024).

Sebagai bagian keberlanjutan atas operasional perusahaan, Kementerian BUMN dan MIND ID tetap akan menunjuk Febriany Eddy sebagai Direktur Utama PT Vale Indonesia setelah kesepakatan divestasi diselesaikan.

“Tentu kami melihat keberlanjutan sebagai hal yang penting, kami rasa komitmen kami dan VCL dalam mengelola PT VI ini sama, dan kami sebagai pemegang saham terbesar pertama dan kedua sepakat untuk melanjutkan komitmen hilirisasi sebagai bentuk dukungan Perusahaan terhadap Program Strategis Pemerintah. Saudari Febriany Eddy tetap akan menjadi Direktur Utama mewakili MIND ID,” ungkap Menteri BUMN Erick Thohir.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Gonjang-Ganjing Divestasi, Saham INCO Ambles 12,88% Sebulan

(tsn/tsn)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts