Dolar Rp16.000 Transaksi di Money Changer Rp10 M, Kini Rp5 M!

Jakarta, CNBC Indonesia – Bisnis penukaran mata uang asing ikut terdampak oleh makin menguatnya harga rupiah terhadap dolar. Bukannya bikin untung, melemahnya dolar ternyata membuat transaksi di dua money changer menyusut hingga setengahnya.

Money changer DolarAsia yang berlokasi di Jalan Melawai Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menjadi salah satu yang merasakan penurunan itu. Staf DolarAsia, Hardi mengaku penurunan transaksi harian saat ini menurun hingga 50%, bila dibandingkan saat dolar hampir menyentuh level Rp 16 ribu.

Read More

Dia mengatakan saat harga dolar sedang tinggi, transaksi bisa mencapai Rp 10 miliar per hari. Namun, saat ini jumlah transaksi harian hanya berkisar di Rp 5 miliar. “Bisa Rp 10 miliar, jual-belinya itu ya,” kata dia ditemui di tempat kerjanya, Selasa, (21/11/2023).

Dia mengatakan pada saat harga dolar sedang mahal, rata-rata orang yang menukarkan dolar mencapai 50 per hari. Dia bilang jumlah transaksi para pelanggannya itu bervariasi, mulai dari US$ 200, hingga US$ 20 ribu. Dia mengatakan para pelanggannya itu memburu cuan dari hasil investasi dolar yang sedang bagus.

“Ibaratnya dia mengharapkan cuan dari selisih antara jual dengan beli,” kata dia.




Foto: Suasana DolarAsia Money Changer di Kawasan Jakarta, Selasa (20/6/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Suasana DolarAsia Money Changer di Kawasan Jakarta, Selasa (20/6/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sebelumnya, harga dolar bertahap mulai melemah sejak mencapai level tertingginya pada Oktober lalu yang hampir Rp 16 ribu. Penurunan harga dolar itu dipicu oleh keputusan Federal Reserve yang menahan suku bunganya di level 5,25%. Data inflasi Amerika Serikat juga menunjukkan tren mereda meskipun masih di atas target The Fed, yaitu 2%.

Hari ini, Rupiah dibuka menguat terhadap dolar AS di tengah penantian investor menunggu data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dan risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu dini hari waktu Indonesia.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ada di posisi Rp15.410/US$ atau terapresiasi 0,19% pada pukul 09:14 WIB. Penguatan ini memperpanjang tren positif rupiah yang juga menguat pada perdagangan Senin (20/11/2023) di mana mata uang Garuda menguat 0,32% dan merupakan posisi terkuat sejak 25 September 2023. Penguatan ini juga melanjutkan kenaikan di hari sebelumnya yang juga terapresiasi sebesar 0,32%.

Hardi menjelaskan sudah menjadi tren di tokonya bahwa ketika harga dolar menguat, pelanggan justru rajin melakukan jual-beli dolar. Namun, ketika tren sedang menurun seperti sekarang jual-beli dolar malah sepi. “Saat ini belum ada peningkatan untuk pembeliannya,” kata dia.

Senada, Dewata Inter Money Changer yang berlokasi di Jalan Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan mengalami penurunan transaksi semenjak harga dolar turun. Meski menolak menyebutkan nominalnya, staf Dewata money Changer, Alinda mengatakan penurunan mencapai 50%.

“Kalau dolar semakin tinggi, nasabah malah semakin senang baik melakukan jual atau beli ya,” kata Alinda. “Setelah yang Rp 16 ribu jatuh, jual-beli pun agak turun untuk per saat ini ya,” kata dia melanjutkan.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Mengukur Ketahanan Rupiah Terhadap Dolar AS

(mij/mij)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts