Dompet XRP Diretas Rp1,86 Triliun, Kripto Tergelincir


Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar kripto mayoritas melemah pada hari ini (5/2/2024) setelah dompet ripple (XRP) terkena peretasan dan data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang masih kuat.

Read More

Merujuk dari CoinMarketCap pada Senin (5/2/2024) pukul 6.59 WIB, pasar kripto mayoritas melemah. Bitcoin turun 0,96% ke US$42.580,74 kendati secara mingguan masih menguat 1,3%.

Ethereum berada di zona negatif 0,29% dalam 24 jam terakhir meskipun dalam sepekan naik 1,43%

XRP ambruk 3,34% secara harian dan secara mingguan ambles 4,02%.

Begitu pula Cardano berada di teritori negatif 3,28% dalam 24 jam terakhir meskipun secara mingguan terapresiasi 1,29%.



CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 0,98% ke angka 1.771,78. Open interest terdepresiasi 0,24% di angka US$36,8 miliar.

Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 56 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase netral dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

Dilansir dari Nasdaq.com, sejak peretasan senilai US$120 juta atau sekitar Rp1,86 triliun (US$1 = Rp15.500) muncul di berita pada 31 Januari, harga XRP mengalami volatilitas yang intens. Dalam beberapa jam setelah beritanya, harga XRP turun menjadi US$0,48, terendah sejak 19 Oktober 2023.

Binance dilaporkan telah membekukan US$4,2 juta dana yang dicuri dari salah satu pendiri Ripple Labs, Chris Larsen di tengah penyelidikan yang sedang berlangsung namun tren data on-chain menunjukkan bahwa kepercayaan investor di seluruh ekosistem XRP masih rendah.

Metrik Pasokan berdasarkan Alamat Santiment, melacak tingkat kekayaan bersih tinggi dan keterlibatan investor paus di jaringan blockchain dengan memantau jumlah dompet yang menyimpan koin senilai setidaknya US$100.000 di saldo mereka.

Tercatat bahwa pada awal minggu pada tanggal 28 Januari, total 1.986 dompet memiliki setidaknya 1 juta XRP (US$500.000) di saldo mereka. Namun pada tanggal 3 Februari, angka tersebut kini telah turun menjadi 1.958 dompet.




Foto: Ripple (XRP) Whales Wallet Addresses vs. Price
Sumber: Santiment

Ini menyiratkan bahwa 28 dompet paus telah keluar atau mengurangi posisinya antara 28 Januari hingga 3 Februari. Waktunya menunjukkan bahwa dompet salah satu pendiri Ripple Labs yang diretas sebesar US$120 juta mungkin telah membuat takut para investor paus.

Tidak sampai disitu, mengutip dari coindesk.com, penguatan pasar tenaga kerja terus berlanjut secara besar-besaran pada bulan Januari, dengan AS menambah 353.000 pekerjaan dibandingkan perkiraan ekonom sebesar 180.000 dan dibandingkan dengan bulan Desember sebesar 333.000 (direvisi dari laporan awal sebesar 216.000), menurut laporan nonfarm payrolls pemerintah yang dirilis akhir pekan lalu. Tingkat pengangguran tetap stabil di 3,7% dibandingkan ekspektasi kenaikan menjadi 3,8%.

Kuatnya pasar tenaga kerja AS ini semakin menekan pasar kripto dan aset berisiko lainnya mengingat potensi pemangkasan suku bunga akan kecil kemungkinan terjadi dalam waktu dekat hingga pasar tenaga kerja AS mulai menunjukkan pelemahan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


XRP Punya Kans Besar Menang Lawan SEC, Mayoritas Kripto Naik

(rev/rev)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts