Golden Eagle Energy Pede Harga Batu Bara Naik Akhir Tahun

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten tambang batu bara PT Golden Eagle Energy Tbk. (SMMT) memprediksi, tren harga batu bara hingga akhir tahun ini masih akan mengalami peningkatan. Namum, tahun 2024 harga batu bara akan melandai

Hal itu diungkapkan oleh Direktur SMMT Denny Kusmayadi yang mengatakan bahwa harga batu bara pada tahun 2023 lesu jika dibandingkan tahun 2022 dan 2021. Namun, SMMT memperkirakan di akhir tahun ini akan terjadi peningkatan harga batu bara.

“Prediksi harga batu bara di November-Desember 2023 ada kenaikan. Tetapi di 2024 agak melandai,” ujarnya di kawasan PIK, Rabu (15/11).

Denny menjabarkan, harga batu bara yang dijual perusahaan di penghujung tahun 2023 masih akan berada di atas US$ 60 per ton. Namun pada 2024 mendatang perseroan memperkirakan harga batu bara melandai dengan menyentuh level US$ 59,2 per ton, dan turun kembali ke level US$ 40 per ton sampai kuartal III tahun 2024.

Menurutnya, harga batu bara akan kembali mengalami peningkatan di akhir tahun 2024 dengan menyentuh level US$ 50 per ton.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama SMMT Budi Susanto mengatakan SMMT mengatakan, volume produksi perseroan hingga kuartal III tahun 2023 turun 20% menjadi sebesar 1,95 juta ton, secara tahunan dari periode yang sama tahun lalu sebesar 2,44 juta ton.

Sementara, volume penjualan perseroan hingga akhis September 2023 juga turun menjadi sebesar 1,96 juta ton sampai kuartal III tahun ini. Angka tersebut dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 2,25 juta ton.

Sebagai informasi, hingga September 2023, SMMT mencatat peningkatan penjualan bersih menjadi Rp 771,50 miliar. Angka tersebut naik 8% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, laba bersih SMMT turun 42% menjadi Rp 177,53 miliar.

Penurunan laba bersih tersebut disebabkan antara lain karena menurunnya harga komoditas batu bara dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

[Gambas:Video CNBC]