GOTO Pede Mau Buyback Saham, Ternyata Ini Alasannya!


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Pascarampungnya transaksi Tokopedia-TikTok, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menyatakan sedang menyusun rencana alokasi modal ke depan. Di mana salah satunya mencakup kemungkinan melakukan pembelian kembail (buyback) saham investor di publik.

Akan tetapi, rencana buyback saham itu belum dijabarkan secara detail, termasuk besaran dana. Selain itu, aksi ini juga masih harus mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo mengatakan bahwa perusahaan menyiapkan beberapa inisiatif dalam mengoptimalkan penggunaan modal, salah satunya kemungkinan melakukan buyback saham.

“Seiring dengan arah profitabilitas dan perbaikan arus kas GoTo, kami akan mengoptimalkan penggunaan modal dan sedang menyusun rencana alokasi modal ke depan. Rencana tersebut mencakup beberapa inisiatif termasuk kemungkinan dilakukannya pembelian kembali (buyback) saham, di mana hal ini akan bergantung pada persetujuan regulator dan pemegang saham,” katanya dalam siaran pers, Rabu ini (31/1/2024).

Jika terealisasi, maka GOTO masuk dalam daftar emiten yang berencana melakukan buyback saham sejak tahun 2023 lalu di antaranya PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), dan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO).

Sementara itu, dari sisi harga saham, ada tren pembalikan arah saham induk Gojek, GoTo Financial, dan GoTo Logistics ini. Data BEI mencatat, pada perdagangan Selasa kemarin (30/1), saham GOTO ditutup di Rp 87/saham atau melesat 12% dengan nilai transaksi Rp 504 miliar dan volume perdagangan 6 miliar saham.

Investor asing bahkan memborong saham GOTO dalam sehari di pasar reguler Rp 85 miliar. Dengan demikian, dalam sepekan saham GOTO naik 2,3% dan 3 bulan terakhir melonjak 53% dengan kapitalisasi pasar Rp 105 triliun.

Sebagai informasi, saham seri A GOTO terbesar dipegang Taobao China Holding Limited 8,72%, SVT GT Subco (Singapore) 7,62%, GoTo Peopleverse Fund 5,47%, PT Saham Anak Bangsa 2,24%, dan investor publik 71,24% (855.787.360.660 unit), sisanya komisaris dan direksi.

EBITDA Disesuaikan di Q4 Positif

Patrick juga menyampaikan bahwa perseroan mampu meraih EBITDA yang disesuaikan (adjusted) positif pada kuartal 4-2023 dan mampu melampaui panduan kinerja EBITDA yang disesuaikan untuk tahun 2023.

Hanya saja, perseroan belum mengungkapkan secara detail berapa angka EBITDA (earning before interest, tax, depreciation, and amortization atau laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) yang disesuaikan pada periode tersebut.

Rincian mengenai kinerja akan disampaikan saat paparan kinerja perseroan untuk kuartal empat dan tahun buku 2023, yang akan diumumkan pada Maret mendatang.

Sebagai catatan, manajemen GOTO menargetkan pedoman kinerja yakni mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan positif dalam kuartal keempat 2023 dan EBITDA Grup yang disesuaikan untuk keseluruhan 2023 yakni di kisaran antara negatif Rp 4,5 triliun dan negatif Rp 3,8 triliun. Per September 2023, GOTO mencatatkan perbaikan kuartalan atas EBITDA Grup yang disesuaikan sebesar 74% yoy (year on year) menjadi negatif Rp 942 miliar.

Patrick juga menjelaskan bahwa pada Rabu ini (31/1) perseroan mengumumkan penyelesaian dari transaksi TikTok-Tokopedia yang akan memperkuat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dengan fokus pada pemberdayaan serta perluasan pasar bagi pelaku UMKM nasional.

Melalui kemitraan ini, TikTok akan menginvestasikan lebih dari US$ 1,5 miliar, sebagai komitmen jangka panjang untuk mendukung operasional bisnis Tokopedia, tanpa dilusi lebih lanjut pada kepemilikan GoTo di Tokopedia.

Dengan demikian, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan dikombinasikan di bawah PT Tokopedia, yang kini dimiliki bersama oleh GoTo dan TikTok sebagai mitra strategis di Indonesia.

“Hari ini kami telah menyelesaikan transaksi kerja sama dengan TikTok, yang akan terus memberikan manfaat kepada Indonesia dan para pelaku UMKM. Ini juga merupakan langkah besar bagi Grup GoTo,” kata Patrick.

Direktur Eksekutif, E-commerce, TikTok Indonesia, Stephanie Susilo mengatakan, pihaknya merasa bangga bisa secara resmi menyambut Tokopedia, beserta para pemangku kepentingan dan seluruh karyawan.

“Kami memandang momen ini sebagai sebuah capaian penting dalam mewujudkan komitmen kami berkontribusi lebih jauh untuk Indonesia, para pelaku UMKM, dan pertumbuhan ekonomi digital bersama dengan GoTo sebagai mitra kami,” ujarnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Saham GOTO Babak Belur, Nadiem Makarim Sudah Jual Semua?

(dpu/dpu)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts