INA Mulai Lirik Sektor Industri Rumah Sakit

Jakarta, CNBC Indonesia — CEO Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah mengatakan di usia INA yang masih seumur jagung, pihaknya tertarik masuk ke sektor kesehatan.

Read More

“Kita sekarang juga sedang melirik bisa masuk industri rumah sakit,” ujarnya di acara Economic Update CNBC Indonesia, Jumat (14/7).

Ridha menjabarkan, sejauh ini INA berfokus pada 4 sektor, di antaranya infrastruktur, digital, kesehatan, dan energi terbarukan.

“Kita waktu itu [16 Februari 2021] dikasih modal Rp 75 triliun, syukurlah kita bisa mencapai 100 triliun itu karena kita sudah bisa menginvestasikan di ke 4 lini industri itu,” jelasnya.

Sebelumnya, kata Ridha, di sektor kesehatan INA bekerjasama dengan Silk Road Fund (SRF) untuk membenamkan modal di PT Kimia Farma (Persero) Tbk. (KAEF). Sementara di sektor infrastruktur ada sektor pelabuhan, jalan tol, dan infrastruktur logistik.

Selanjutnya, di sektor digital masuk ke infrastruktur melalui Telco Tower dan digital commerce seperti Traveloka. Sementara di energi terbarukan pihaknya mulai memasuki perusahaan geothermal di Asia bersama sama dengan pemain terbesar di dunia.

Ridha menyebut, dari hasi investasi ke empat sektor tersebut perseroan memiliki beberapa peran. Namun yang terpenting dengan memberikan keyakinan investor baik lokal maupun asing untuk berinvestasi di Indonesia. Dalam hal ini, kata Ridha, untuk mengembangkan pembangunan Indonesia dari skema ekuitas.

“Jadi bukan skema utang, jadi tidak memberatkan neraca pembayaran kita. Nah memang kalau kita mengundang invest itu lebih berat dari utang karena mereka kan harus bersama sama melihat risikonya dengan kami,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


INA Gandeng Chandra Asri, Bangun Pabrik Ini Ternyata

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts