Inflasi AS Makin Terkontrol, Minyak Naik Tipis


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga minyak mentah dunia cenderung stabil pada awal perdagangan pagi hari ini, setelah terkoreksi kemarin (22/12/2023) karena Angola berencana keluar dari keanggotaan OPEC.

Dilansir dari Refinitiv, pada Selasa (26/12/2023), tepatnya pukul 08:55 WIB, harga minyak mentah WTI dibuka naik 0,1% ke posisi US$73,66 per barel, sedangkan harga minyak mentah Brent relatif stagnan di angka US$79,07.

Sedangkan pada perdagangan Jumat kemarin, harga minyak mentah WTI ditutup terkoreksi 0,45% di posisi US$73,56 per barel, begitu juga dengan harga minyak mentah Brent ditutup turun 0,4% ke posisi US$79,07 per barel.

GAMBAR Harga Minyak Dunia (US$/barel)


Merujuk pada CNBC International, Amerika Serikat (AS) telah merilis data Personal Consumption Expenditure (PCE) yang jauh melandai dibandingkan periode sebelumnya.

Angka inflasi yang membaik ini lebih rendah dibandingkan perkiraan dan meningkatkan optimisme investor bahwa bank sentral AS (The Fed) akan menurunkan biaya pinjaman tahun depan.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya pinjaman konsumen, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.

Ekspektasi bahwa The Fed kemungkinan besar akan menurunkan suku bunga tahun depan juga membantu menurunkan dolar AS ke level terendah sejak Juli terhadap sejumlah mata uang lainnya untuk hari kedua berturut-turut.

Melemahnya dolar dapat meningkatkan permintaan minyak dengan membuat bahan bakar lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.

Sebagai catatan, berdasarkan perangkat CME FedWatch, survei pelaku pasar berekspektasi bahwa The Fed akan melakukan cut rate perdananya pada Maret 2023 sebesar 25 basis poin (bps) ke level 5-5,25%.

Bahkan hingga akhir tahun, pelaku pasar memproyeksikan suku bunga acuan The Fed dapat berada di angka 3,75-4%.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Harga Minyak dunia Melesat 7%, Pertalite Bakal Naik?

(fab/fab)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts