Ini JurusBNI TangkapValas dari Aturan Devisa Hasil Ekspor

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten perbankan pelat merah PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) atau BNI akan memanfaatkan implementasi kebijakan devisa hasil ekspor (DHE) untuk penguatan dana valuta asing. Dalam hal ini, BNI telah memperkuat sistem digital treasury sehingga dapat mengakomodir kebutuhan transaksi yang cepat dari para eksportir.

Read More

Di samping itu, perseroan juga tengah menyiapkan program untuk dapat menarik lebih banyak penempatan dana DHE dari para eksportir.

“Tentunya, kombinasi sistem dan program akan kami jalankan untuk dapat mensukseskan program pemerintah ini. Pada awal Agustus, kami juga akan mulai melakukan banyak pertemuan dengan para eksportir agar implementasi program pemerintah ini menjadi lebih optimal,” ujar Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo dalam keterangan resminya, Rabu (19/7/2023).

Adapun aturan soal DHE tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023 tentang DHE Dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam (SDA). Dalam aturan tersebut, pemerintah yang mewajibkan DHE minimal 30% ditempatkan ke dalam sistem keuangan Indonesia selama minimal tiga bulan. Aturan ini akan berlaku mulai 1 Agustus 2023, dan diperuntukkan bagi barang ekspor, salah satunya dari sektor perikanan.

Okki menyampaikan BNI siap mendukung implementasi PP terbaru terkait DHE SDA ini. BNI yakin PP ini akan memberikan dampak positif kepada sistem keuangan Indonesia dan kepada bank, karena keharusan penempatan dana di dalam negeri dapat menambah likuiditas valas di perbankan.

“Adanya aturan bahwa eksportir akan menyimpan dana DHE SDA sebanyak 30% pada rekening di Dalam Negeri dengan minimal penempatan selama 3 bulan, harapannya adalah dana tersebut dapat tetap berada di bank dan dapat menambah likuiditas valas bank,” ujarnya.

Lebih lanjut, Okki menyampaikan bahwa BNI adalah bank milik negara yang proaktif dalam mendorong ekspor melalui program BNI Xpora. BNI membangun basis produksi yang kuat bagi pelaku UMKM agar mereka dapat naik kelas dan Go Export.

Dengan proses yang cepat, persyaratan yang mudah, dan biaya yang kompetitif, BNI mampu memenuhi kebutuhan transaksi dan pembiayaan bagi para eksportir dalam negeri.

Melalui jaringan kantor luar negeri di 7 negara, BNI juga berhasil membentuk komunitas diaspora yang menjadi penghubung antara produk UMKM dan pembeli di seluruh dunia.

“Tentunya, semua hal ini dapat terwujud berkat dukungan yang konsisten dari Kementerian BUMN yang terus mendorong BNI untuk membantu UMKM naik kelas dan Go Ekspor, sehingga berkontribusi pada pertumbuhan kinerja ekonomi Indonesia,” katanya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


BNI Siap Gaungkan Xpora Buat Bantu UMKM Mendunia

(mkh/mkh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts