Ini Sosok Di Balik Kejatuhan Raksasa Bisnis Adani

Jakarta, CNBC Indonesia – Kapitalisasi pasar konglomerat bisnis raksasa India milik Gautam Adani lenyap lebih dari US$ 100 miliar dalam dua minggu pasca perusahaan investasi asal New York, Hindenburg Research, mengeluarkan laporan yang berisi tudingan manipulasi saham.

Read More

Hindenburg Research didirikan oleh Nathan Anderson dengan strategi investasi short sell yang menyasar perusahaan publik yang dianggap melakukan praktik bisnis yang tidak benar.

Sebelumnya Hindenburg menjadi sosok utama dibalik kejatuhan Nikola, perusahaan mobil listrik AS yang setelah laporannya tersebar luas diketahui membohongi publik dan investor yang pada akhirnya menjerat pendiri perusahaan, Trevor Milton, dalam kasus pidana di AS.

Melansir The Wall Street Journal, Nathan Anderson merupakan lulusan bisnis dari Universitas Connecticut. Sebelum mendirikan Hindenburg tahun 2017, dirinya diketahui pernah bekerja di perusahaan penyedia data finansial, FactSet Research.

Sejak tahun 2014, Nathan mulai mengumpulkan jejaring bisnis dengan orang-orang yang satu pemikiran yang memiliki ambisi untuk mengungkapkan perusahaan yang memiliki praktik bisnis yang dipertanyakan.

Nathan menyebut bahwa Harry Markopolos yang merupakan panutannya. Harry merupakan akuntan AS dan merupakan tokoh sentral atas terungkapnya skema ponzi Bernard Madoff yang telah berulang kali mengingatkan Komisi Bursa (SEC) AS akan praktik ponzi yang dijalankan Madoff bertahun-tahun sebelum modusnya terbongkar ke ranah publik.

Meski nama Hindenburg saat ini semakin terkenal karena sejumlah laporannya mengguncang sejumlah perusahaan ternama, namun Nathan berjibaku dalam mengawali kariernya. Dalam podcast Bad Bets WSJ, dirinya mengaku tidak punya banyak uang kala awal memulai perusahaan dan menerbitkan laporan temuan di perusahaan publik.

Ia menyebut bahwa dirinya langsung dituntut sebanyak tiga kali kala laporan awalnya terbit. “Perusahaan secara akurat menilai bahwa saya bangkrut dan mereka dapat menghancurkan saya,” ungkap Nathan dalam podcast Bad Bets.

Anderson dan Hindenburg sukses besar pada tahun 2020, dengan laporan tentang pembuat kendaraan listrik Nikola, menuduh bahwa perusahaan tersebut secara sadar salah mengiklankan teknologinya. Laporan itu merusak harga saham perusahaan, lalu diikuti oleh investigasi dari Departemen Kehakiman dan regulator sekuritas AS. Pendiri Nikola kemudian dihukum atas tuduhan penipuan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Taipan Terkaya Asia Dituduh Manipulasi Saham, Modusnya Apa?

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts