Investor Masih Menanti Inflasi PCE, Wall Street Dibuka Galau


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street dibuka cenderung bervariasi dengan mayoritas menguat pada perdagangan Selasa (27/2/2024), dengan investor masih menantikan data penting yang dijadwalkan untuk dirilis pada pekan ini.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) dibuka turun tipis 0,08% ke posisi 39.037,328. Sedangkan S&P 500 naik tipis 0,09% ke 5.074,32 dan Nasdaq Composite menguat 0,26% menjadi 16.018,1.

Data dari Departemen Perdagangan AS yang dirilis pada hari ini menunjukkan bahwa pesanan barang tahan lama turun lebih besar dari perkiraan pada Januari lalu, dengan faktor utamanya adalah penurunan besar dalam permintaan transportasi.

Pesanan barang tahan lama anjlok 6,1% pada bulan lalu, lebih buruk dari penurunan 0,3% yang direvisi ke bawah pada Desember 2023 dan estimasi Dow Jones yang memperkirakan penurunan sebesar 5%.

Kategori ini mencakup beragam produk seperti pesawat terbang, peralatan, dan komputer. Transportasi adalah penyebab utama penurunan bulan lalu, yakni turun 16,2%.

Adapun pesanan baru tidak termasuk transportasi, turun 0,3%, sementara pesanan baru ex-pertahanan turun 7,3%.

Investor juga mengamati lebih banyak data ekonomi mengenai data harga perumahan yang sudah dirilis dan indeks keyakinan konsumen yang akan dirilis menyusul hari ini.

Data harga rumah di 20 pasar terbesar di AS membukukan kenaikan sedikit lebih tinggi dari perkiraan pada Desember 2023, berdasarkan indeks S&P CoreLogic Case-Shiller.

Kelompok ini melihat kenaikan harga secara tahunan (year-on-year/yoy) sebesar 6,1%, sedikit lebih tinggi dari perkiraan 6% dari Dow Jones.

Dari kelompok tersebut, San Diego mengalami kenaikan terbesar, naik 8,8%, diikuti oleh Los Angeles dan Detroit, dengan masing-masing mengalami kenaikan 8,3%. Tujuh belas dari 20 pasar teratas mengalami keuntungan.

Hal ini terjadi sebelum pembacaan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) yang diawasi ketat pada Januari 2024 dan data pendapatan pribadi, di mana keduanya dijadwalkan untuk dirilis pada Kamis mendatang.

Investor akan mengamati rilis data ini untuk mendapatkan petunjuk masa depan mengenai kesehatan perekonomian dan wawasan mengenai jalur kebijakan moneter bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

“PCE berpotensi menjadi katalisator besar di kedua arah dam sejauh ini merupakan hal terbesar yang harus diperhatikan oleh pasar,” kata Ross Mayfield, analis strategi investasi di Baird, dikutip dari CNBC International.

Dari kabar emiten di AS, saham peritel Macy’s melesat lebih dari 4%, setelah mengumumkan akan menutup sekitar 150 tokonya yang mengalami kesulitan setelah melaporkan penurunan pendapatan pada kuartal sebelumnya.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Wall Street Dibuka Lesu Lagi, Reli Sudah Berakhir?

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts