Jreng! Habis Caplok Credit Suisse, UBS PHK 35.000 Karyawan

Jakarta, CNBC Indonesia – Grup perbankan asal Swiss UBS berencana untuk memangkas 35.000 karyawan di Credit Suisse. Jumlah ini lebih dari separuh tenaga kerja bank tersebut.

Hal ini sebagai bagian dari penyelamatan atas akuisisi Credit Suisse oleh UBS pada bulan Maret, dikutip dari Bloomberg News.

Sebagai informasi, setelah akuisisi, Credit Suisse dan American Depositary Shares miliknya akan dihapuskan dari SIX Swiss Exchange dan New York Stock Exchange, dengan pemegang saham menerima satu saham UBS untuk setiap 22,48 saham Credit Suisse yang dimiliki.

Atas hal ini, Bankir, trader, staf pendukung di bank investasi Credit Suisse di London, New York, dan di beberapa bagian Asia diperkirakan akan terdampak. Credit Suisse memiliki sekitar 45.000 staf sebelum hampir runtuh karena kekhawatiran investor tentang solvabilitasnya, yang mendorong bailout besar-besaran yang diatur oleh pemerintah Swiss.

Analis telah memperingatkan bahwa kehilangan pekerjaan besar kemungkinan terjadi akibat kegiatan yang tumpang tindih di dua bank paling penting di dunia tersebut. Sejauh ini, UBS dan Credit Suisse menolak berkomentar, dikutip dari channelnewsasia.com.

Sementara Reuters melaporkan pada minggu lalu bahwa UBS akan memangkas pekerjaan perbankan investasi Asia di Credit Suisse bulan depan, dengan pengurangan yang signifikan dalam bankir investasi yang mencakup Australia dan China.

Jika digabungkan, kedua grup tersebut memiliki sekitar 120.000 karyawan pada akhir tahun lalu, dengan 37.000 di antaranya berada di Swiss.

Menurut sumber, karyawan telah diberitahu tentang tiga gelombang PHK tahun ini. Pertama pada akhir Juli, yang lain pada bulan September dan Oktober.

CEO UBS Sergio Ermotti telah memperingatkan bahwa bulan-bulan mendatang kemungkinan besar akan “bergelombang”. Ia bermaksud bahwa merger akan membutuhkan pengambilan keputusan sulit, terutama terkait pekerjaan.

[Gambas:Video CNBC]