Kalau IPO Bank Sumut Bukan Buat Modal Inti, Buat Apa Dong?

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (BSMT) segera melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan memastikan hal ini dilakukan bukan untuk memenuhi aturan modal inti Rp 3 triliun pasalnya permodalan Bank Sumut sudah mencapai Rp 4,3 triliun.

Read More

“Bukan masalah permodalah, saat ini modal kami sudah Rp 4,3 triliun,” ungkap Direktur Keuangan dan TI Arieta Aryanti, Senin (9/1/2023).

Dalam kesempatan yang sama, Plt Direktur Utama Bank Sumut Hadi Sucipto mengatakan IPO dilakukan karena selama lima tahun terakhir, Bank Sumut selalu masuk dalam daftar lima bank terbesar di luar Jawa. Menurutnya, Bank Sumut tidak ingin berada di posisi demikian namun harus lebih baik lagi.

“Bukan cuma itu, pasar di Sumut sangat besar dan baru sedikit yang bisa kami layani. Setidaknya sudah 56% terlayani, sehingga masih ada 46% yang bisa dijajaki,” ungkap Hadi.

Apalagi Hadi menegaskan kalau ke depan, Bank Sumut bukan hanya ada di Sumatera. Semenjak akhir tahun lalu, Bank Sumut sudah melakukan ekspasi ke Pekanbaru dan Riau, serta tahun ini ditargetkan ke Jambi dan Palembang.

“Kami butuh dana untuk ekspansi dan investasi di IT,” rinci Hadi.

Sebelumnya, Hadi sudah menjelaskan dana IPO akan digunakan untuk modal kerja guna mendukung ekspansi bisnis perseroan, termasuk kredit modal kerja, kredit investasi hingga kredit konsumtif.

“Sekitar 20% sisanya akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi guna menunjang kegiatan usaha perseroan, termasuk layanan digital,” imbuhnya.

Rinciannya, 10% akan digunakan sebagai belanja modal, termasuk pengeluaran untuk aset sewa berupa pembukaan atau perpanjangan sewa unit kantor, unit layanan, renovasi gedung, dan infrastruktur teknologi informasi. Sementara itu, 10% lainnya akan digunakan untuk belanja operasional berupa pengembangan jaringan ATM, layanan digitalisasi, peningkatan system security, dan pengembangan teknologi informasi lainnya dengan skema manage service.

Ia memaparkan, alokasi 80% dana IPO untuk modal kerja, perseroan menganggarkan dana sebanyak-banyaknya Rp 1,19 triliun untuk mengerek kinerja bisnis, termasuk ekspansi kredit. Adapun, dana IPO maksimal Rp299,34 miliar sisanya akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi.

Untuk memuluskan rencana IPO tersebut, perseroan menunjuk empat perusahaan sekuritas, yakni PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, dan PT UOB Kayhian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Bank Sumut dijadwalkan dapat memulai tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 7 Februari 2023.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Dear Bankir, Penuhi Ini Kalau Nggak Mau Kena Potensi Jadi BPR

(RCI/dhf)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts