Kisah Korban Swita, Bantu dari 0 Sampai Jadi Kepala Cabang

Jakarta, CNBC Indonesia – Terpidana kasus pemalsuan polis Sinarmas MSIG Swita Glorite diketahui telah memulai karirnya dari 2002. Ia kemudian berhasil menjadi salah satu agen pemasar berprestasi hingga diakui beberapa direksi.

Read More

Salah satu nasabah Swita berinisial PL menyampaikan, dirinya termasuk orang yang menjadi saksi awal karir Swita. PL mengaku mengenal Swita sejak 2002, karena sejak kecil Swita adalah pasien dari ayahnya yang berprofesi dokter.

“Pada waktu awal, dia memang tidak menjanjikan muluk atau muluk apa ya, tapi karena backingannya Sinarmas, kita percaya. Dijanjikan bunga diatas deposito,” ungkap PL, kepada CNBC Indonesia, Jumat, (5/5/2023).

PL mengaku, ia dan keluarganya pun mengikuti program Power Save. Karena rutin berlangganan, ia diangkat menjadi nasabah prime dan sampai memenangkan undian mobil.

Kemudian Swita pun menggunakan testimoni PL sebagai referensinya menggaet nasabah baru. Saat itu, PL memberikan testimoni karena memang tidak ada permasalahan di sekitar tahun 2006-2007.

Masuk ke tahun 2010 ke atas, PL mengaku Swita kembali meminta tolong agar ia dan keluarganya kembali membeli produk asuransi Sinarmas MSIG-nya karena ia berambisi ingin menjadi Kepala Cabang di Manado.

“Jadi ada satu waktu dia datangi kita pada tahun dua ribu belasan, bahwa kalau dia capai target dia akan diangkat sebagai kepala cabang Sinarmas,” kata PL.

“Waktu itu dia bilang dia butuh dana sekitar Rp5 miliar. Jadi saya dan orang tua serta saudara membantu ikut powersave,” tambahnya.

Selang 1-2 bulan, Swita mengabarkan bahwa dirinya telah diangkat menjadi kepala cabang dan gajinya naik menjadi Rp40 juta per bulan.

Sebelum kasus ini ramai, PL sudah sempat mencairkan polisnya. Namun, ia masih memiliki dana yang tertinggal di rekening polis atas nama adiknya sebesar Rp3,5 miliar. Hingga kini, kerugiannya belum juga terbayarkan.

Swita Glorite Supit ditetapkan sebagai terpidana kasus pemalsuan polis PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG (LIFE). Memanfaatkan statusnya sebagai agen, ia menipu korban hingga kerugian ditaksir mencapai Rp200 miliar.

Ia ditunjuk oleh Direktur PT. Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG sebagai Relationship Director (RD) membawahi wilayah tugas Sulawesi. Pengangkatan Swita ditandatangani oleh Direktur Sinarmas MSIG Herman Sulistyo dan Direktur Gideon pada 14 Desember 2018.

Dalam fakta persidangan perkara Pidana terungkap bahwa Swita diakui oleh perusahaan asuransi yang bekerjasama dengan asuransi Jepang ini sebagai Agen Asuransi yang berprestasi dan telah memberikan kontribusi yang relatif cukup besar kepada perusahaan.

Melalui beberapa foto yang tersebar lewat media sosialnya ataupun yang diterima CNBC Indonesia, Swita terlihat ‘dekat’ dengan Direksi Sinarmas MSIG periode 2019 Gideon, dan eks Wakil Direktur Utama Sinarmas MSIG Shinichiro Suzuki.

Pada tahun 2020, Swita bahkan menerima penghargaan sebagai top 10 Relationship Director Sinarmas MSIG lewat bisnis agensi asuransinya yang telah tersebar di berbagai cabang termasuk di Kelapa Gading, Jakarta.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Tipu Nasabah Rp200 M, Agen Sinarmas MSIG Ini Ogah Ganti Rugi

(fsd/fsd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts