Lembaga Keuangan RI-Korea Selatan Kolab, 2 Hal Ini Jadi Fokus

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia – Korea Financial Forum ke-2 yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Council on International Financial Cooperation (CIFC) sepakat memperkuat kolaborasi antara Korea Selatan dan Indonesia di bidang keuangan.

Read More

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyampaikan, OJK bersama industri jasa keuangan Indonesia berkomitmen untuk selalu belajar dan berbagi mengenai perkembangan terkini dari inisiatif keuangan berkelanjutan. Kami mengapresiasi kerja sama dengan FSC, CIFC, serta para pelaku industri jasa keuangan Indonesia dan Korea yang akan bertukar pengetahuan serta best practice pengembangan keuangan berkelanjutan di kedua negara.

Regulator dan industri jasa keuangan Indonesia maupun Korea memfokuskan kerja sama pada dua pokok pembahasan yaitu:
1. Keuangan Berkelanjutan dalam Lanskap Keuangan Indonesia dan Korea; dan
2. Peran Kolaborasi dalam Membentuk Masa Depan Sektor Jasa Keuangan di sektor Asuransi, Penjaminan, Pasar Modal, dan Infrastruktur Keuangan Indonesia dan Korea.

Lebih lanjut Mahendra menyampaikan bahwa penguatan jasa keuangan berkelanjutan berperan sangat penting dalam menghadapi dampak perubahan iklim global. Untuk itu, diperlukan kolaborasi tidak hanya dari regulator sektor jasa keuangan melainkan oleh pelaku sektor jasa keuangan di tingkat domestik maupun internasional agar pengembangan keuangan berkelanjutan terukur dan terarah.

“Kita harus memahami isu-isu terkait pengembangan keuangan berkelanjutan dalam perspektif yang lebih luas. Hal ini menurut saya adalah sesuatu yang harus terus kita sempurnakan dan kita percepat serta sesuaikan sekaligus selaraskan dengan prinsip-prinsip global dan internasional,” jelas Mahendra.

Salah satu sorotan utama dalam forum ini adalah partisipasi aktif LPIP (Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan). Credit Bureau Indonesia (CBI), salah satu pemain di bidang ini yang diwakili oleh Anton K Adiwibowo, Direktur Bisnis & Layanan turut memberikan pandangan sebagai pelaku industri biro kredit dalam mendukung penguatan infrastruktur keuangan di Indonesia dan bagaimana hal ini berdampak pada perkembangan ekonomi negara.

Anton K Adiwibowo, Direktur Bisnis & Layanan di CBI, menyatakan, pihaknya percaya bahwa pengembangan LPIP ke arah biro kredit modern yang disertai peningkatan pengolahan data SLIK dan alternatif didukung oleh kemampuan teknis dan analisis profil risiko yang akurat adalah unsur penting dalam menciptakan solusi dan layanan yang dapat diandalkan oleh lembaga jasa keuangan dalam mendukung inklusi keuangan yang berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Terus berkontribusi dalam mendukung OJK dalam ekosistem keuangan yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia adalah komitmen kami di CBI.

Semua pihak yang terlibat berharap bahwa momentum positif ini akan berlanjut dalam rangka mencapai tujuan bersama dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


OJK: Bursa Karbon Bakal Operasi September 2023

(rob/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts