Mengekor Wall Street, Bursa Asia Menghijau Lagi


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia Bursa Asia-Pasifik dibuka menguat pada perdagangan Jumat (16/2/2024), mengekor bursa saham Amerika Serikat (AS) karena sentimen pasar cenderung membaik.

Per pukul 08:03 WIB, indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 1,83%, Straits Times Singapura menguat 0,28%, ASX 200 Australia terapresiasi 0,4%, dan KOSPI Korea Selatan bertambah 0,48%.

Sementara untuk pasar saham China hingga hari ini belum dibuka karena masih libur dalam rangka Imlek. Adapun pasar saham China akan kembali dibuka pada Senin pekan depan.

Bursa Asia-Pasik yang cenderung menguat terjadi di tengah kembali bergairahnya bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street kemarin.

Indeks Dow Jones Index (DJI) ditutup melesat 0,91%, S&P 500 menguat 0,58%, dan Nasdaq Composite berakhir terapresiasi 0,3%.

Wall Street berakhir di zona hijau karena penjualan ritel AS yang melandai cukup jauh, menimbulkan kekhawatiran tentang kekuatan konsumen AS di bawah beban inflasi yang tinggi dan suku bunga yang juga tinggi, dan menurunkan imbal hasil obligasi.

Laporan yang dirilis Departemen Perdagangan AS menunjukkan penjualan ritel AS turun 0,8 persen pada Januari lalu, seiring merosotnya penjualan mobil dan bahan bakar minyak (BBM).

Pelemahan penjualan ritel AS mencuatkan harapan segera dilakukannya pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Berdasarkan perangkat FedWatch CME Group, kemungkinan terjadinya pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada Mei mencapai 40%, sedangkan pada Juni mencapai 79%.

Namun, pasar yang memprediksi pemangkasan suku bunga The Fed pada Maret mendatang terpantau mengecil dibandingkan sekitar sebulan lalu, yakni sebesar 10,5%.

Meski penjualan ritel AS melandai, tetapi data tenaga kerja AS masih cukup panas, membuat pasar seperti bimbang karena data ekonomi dan tenaga kerja di AS masih belum searah pergerakannya.

Laporan yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan jumlah klaim awal tunjangan pengangguran mencapai 212.000 pada pekan yang berakhir 10 Februari, lebih rendah dari ekspektasi 212.000.

Di lain sisi, musim rilis laporan keuangan terus memberikan gambaran yang rumit tentang korporasi Negeri Paman Sam. Tripadvisor melonjak 5% setelah berhasil mengalahkan perkiraan kinerja keuangan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bursa Asia Dibuka Merana Lagi, Kenapa ya?

(chd/chd)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts