Muhaimin Tolak IKN, Sebut Anggarannya Bisa Buat Bangun Ini


Read More

Jakarta, CNBC Indonesia – Muhaimin Iskandar yang merupakan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 menolak pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya sebagai pemimpin kita harus bisa menetapkan skala prioritas.

“Jadi kita setuju, bahwa yang paling penting bukan infrastruktur dulu atau SDM dulu, tapi yang penting kemampuan membaca skala prioritas. Seluruh proyek besar ambisius, contoh IKN, kalau mengandalkan APBN hampir Rp 500 triliun, tapi satu persen aja dari Rp 500 triliun itu untuk bangun jalan di Kalimantan itu beres. Lalu 3 persen saja dari seluruh anggaran IKN bisa membangun sekolah yang baik di Kalimantan, ini contoh bisa memanage prioritas anggaran,” ungkap Muhamin dalam Debat Cawapres 2024, Jumat (22/12/2023).

Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengungkapkan realisasi belanja pemerintah untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) mencapai Rp 6,4 triliun hingga akhir Agustus 2023. Realisasi ini baru mencapai 21,8% dari pagu anggaran sebesar Rp 29,4 triliun.

Pada kesempatan yang sama, Sri Mulyani juga mengungkapkan tahun depan pagu anggaran untuk IKN akan naik dengan nilai signifikan.

“Tahun depan Rp 40,6 triliun untuk persiapan IKN sehingga bisa melakukan pemindahan pada Agustus,” ujar Sri Mulyani.

Sementara itu, Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Juri Ardiantoro mengatakan, proyek pembangunan ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) membutuhkan anggaran Rp 466 triliun.

Menurutnya, skema pembiayaan IKN tidak akan seluruhnya bergantung kepada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

“Bagian terbesarnya justru dari kerja sama pemerintah dan badan usaha (Public-Private Partnership) dan kontribusi atau investasi swasta,” ujar Juri dikutip dari siaran pers KSP, Senin (28/6/2021).

“Perkiraan kasarnya, dari total dana sebesar Rp 466 triliun yang dibutuhkan, (pembiayaan dari) APBN hanya sekitar Rp 89,4 triliun. Lalu KPBU dan swasta Rp 253,4 triliun, sementara BUMN serta BUMD Rp 123,2 triliun,” lanjutnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


LPS Gelar Sayembara Kantor Pusat di IKN, Ini Pemenangnya

(ayh/ayh)


Sumber: www.cnbcindonesia.com

Related posts